Waduh, Presiden Republik Ceko Sebut LGBT Menjijikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, PRAHA – Presiden Republik Ceko, Milos Zeman mengomentari undang-undang Hungaria yang melarang materi LGBT di sekolah. Dalam sebuah wawancara, Zeman juga tanpa ragu mengatakan bahwa kaum transgender menjijikkan.

Untuk diketahui, undang-undang yang disahkan Hungaria awal bulan ini – yang melarang penyebaran konten di sekolah-sekolah yang dianggap mempromosikan homoseksualitas, perubahan gender, dan permasalahan LGBT lainnya.

Namun, undang-undang yang disahkan oleh pemerintah Hungaria tersebut menuai kritik partai oposisi di dalam negeri, kelompok hak asasi manusia, dan negara-negara Uni Eropa.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte bahkan mengecam keras dan meminta Perdana Menteri Hungaria, Victor Orban untuk menghormati hak-hak kaum LGBT atau bila tidak, dipersilahkan untuk meninggalkan blok Uni Eropa.

“Jika Anda menjalani operasi ganti kelamin, Anda pada dasarnya melakukan kejahatan menyakiti diri sendiri. Setiap operasi adalah risiko dan orang-orang transgender ini bagi saya menjijikkan,” kata Zeman, melansir Reuters, Senin, 28 Juni 2021.

Lebih dari setengah dari 27 negara anggota Uni Eropa telah menentang undang-undang tersebut, tetapi sejauh ini Ceko belum melakukannya. Zeman mengatakan kecaman itu sama saja dengan mencampuri urusan dalam negeri suatu negara.

“Viktor Orbán mengatakan bahwa dia tidak menentang homoseksual, tetapi dia menentang manipulasi tidak hanya kepada orang tua, tetapi juga anak-anak dalam pendidikan seks. Saya tidak melihat alasan untuk tidak setuju dengannya, karena saya benar-benar terganggu oleh hak pilih, gerakan Me Too, dan Praha Pride,” sambungnya.

Kini Hungaria menghadapi tantangan hukum di pengadilan tertinggi Uni Eropa. Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel mengatakan Orban juga harus tunduk pada prosedur yang belum teruji untuk memotong dana Uni Eropa bagi mereka yang melanggar aturan.

Orban, yang telah menjadi Perdana Menteri Hungaria sejak 2010, menjadi lebih konservatif dan agresif dalam mempromosikan apa yang dia katakan sebagai nilai-nilai tradisional Kristen dari apa yang dia lihat sebagai liberalisme Barat yang berlebihan. Sebelum pertemuan puncak pekan lalu, dia mengatakan kepada wartawan bahwa undang-undang itu bertujuan untuk menjamin hak orang tua untuk memutuskan pendidikan seksual anak-anak mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini