MATA INDONESIA, DUBLIN – Berawal pada tahun 1996. Di Sligo, sebuah kota kecil di sebelah utara Irlandia. Tiga orang remaja satu sekolah, Shane Filan, Kian Egan, dan Mark Feehily yang aktif dalam kegiatan teater mendapat peran utama dalam sebuah drama musikal. Ketiganya ternyata kompak dan mendapat pujian dari banyak penonton.
Usai pertunjukan drama tersebut, seorang pencari bakat Mary McDonagh mendekatinya dan meminta ketiganya untuk membentuk sebuah boy band seperti Take That atau Boyzone yang saat itu sedang populer di Irlandia. Ketiganya setuju dan kemudian berlatih bersama. Harmonisasi suara dan kekompakan mereka membuat McDonagh menyukainya dan mengajak mereka bertiga bergabung dengan tiga penyanyi lainnya membentuk boy band. McDonagh memberi nama band ini dengan nama aneh, 6 as 1. Ia pun kemudian memberikan pekerjaan band ini untuk bermain di teater-teater yang ada di Dublin.
6 as 1 tampil dengan membawakan lagu-lagu dari boyzone dan backstreet boys di hadapan lebih dari 500 orang. Tapi, para penonton banyak yang tidak suka dengan nama bandnya. Akhirnya mereka mengganti namanya menjadi IoU. Dengan modal yang mereka tabung dari hasil pertunjukan, mereka pun berani memproduksi single To Get a Girl Forever .
Single ini cukup populer di Dublin. Sehingga mereka pun diundang oleh sebuah televisi untuk tampil di sebuah acara. Penampilan mereka menarik perhatian Louish Walsh, manager dari boy band yang paling sukses di Eropa, Boyzone.
Perlahan-lahan IoU pun populer di Irlandia. Namun Shane, Kian, dan Mark tidak kompak dengan tiga penyanyi lainnya. Akhirnya ketiganya membubarkan boy band baru dan mencari tambahan penyanyi lainnya. Maka diadakan audisi di Dublin, Irlandia untuk mencari personil keempat. Ratusan penyanyi muda yang antusias ikut dalam audisi tersebut, termasuk di antaranya Nicky byrne dan Bryan McFadden.
Nicky dan Bryan pun sebenarnya sudah lama berteman. Mereka berdua sering bermimpi menjadi anggota boy band sejak masih kanak-kanak. Mereka berharap keduanya bisa terpilih, tapi yang dicari hanya 1 orang. Namun keberuntungan tenyata memihak kepada mereka. Akhirnya Nicky dan Bryan pun menjadi personel Iou. Untuk memulai langkah yang baru, untuk ketiga kalinya, mereka mengganti nama boy band-nya menjadi Sestside. Nama tersebut merupakan sebuah penghargaan terhadap Sligo, kampung halaman Shane, Kian, dan Mark yang lokasinya berada di westside-nya Irlandia.
Kehidupan Shane, Kian, Mark, Bryan, dan Nicky sebagai Setside ternyata tidak berlangsung lama. Karena nama Setside sudah menjadi nama group band lain. Oleh karena itu, kelima penyanyi ini terpaksa mengganti nama boy band-nya untuk keempat kalinya.
Kali ini mereka memilih nama Westlife. Pada bulan juli 1998, Westlife mulai tampil keliling Inggris bersama Boyzone dan pada bulan Oktober, mereka menerima penghargaan dari majalah Smash Hits Award sebagai “Best New Tour Act”.Pada tanggal 19 April 1999, single mereka yang berjudul “Swear It Again” menjadi best seller. Hal itu diikuti dengan dirilisnya single kedua “If I Let You Go”. Tapi mereka tidak puas sampai di situ. Single ketiga, keempat, dan kelima juga berhasil duduk di peringkat pertama tangga lagu Inggris dan merupakan sebuah kesuksesan besar yang tidak pernah dirasakan group band mana pun di Inggris.
Karier Westlife menanjak. Mereka memenangkan “Record of the Year” untuk “Flying Without Wings”. Bahkan pada album kedua mereka yang berjudul “Coast To Coast” meraih Triple Platinum di Irlandia pada tahun 2000. Pada tahun 2002 Westlife merilis album “Greathest Hits”. Dan album berikutnya “Turnaround” rilis November 2003, tetap menjadi nomor satu di tangga lagu.
Hengkang
Sayangnya di saat puncak kejayaan mereka, Bryan McFadden memutuskan untuk keluar dari Westlife. Bryan memilih untuk menghabiskan sebagian besar waktu bersama keluarga. Ia juga memilih untuk berkarier sebagai penyanyi solo. Meskipun terasa begitu berat, namun Shane, Nicky, Kian, dan Mark dapat menerimanya dan melanjutkan karier bersama hingga Westlife akhirnya bubar pada tahun 2012.
Mereka kemudian memutuskan untuk berkarier solo. Kian merilis album solo Home pada Maret 2014 dan Nicky merilis album Sunlight pada Mei 2016. Mark-yang kembali menggunakan nama lengkapnya, Markus, untuk karier solonya-merilis album studio Fire pada Oktober 2015, Ia juga merilis album kedua Christmast pada bulan Desember 2017. Shane merilis total 3 album solo: You and Me pada November 2013, Right Here pada September 2015, dan Love Always pada Agustus 2017.
Namun tetap saja, para personel Westlife ini tak sukses saat bersolo karier. Pada 2019, beberapa hari sebelum Pandemi Covid-19, Westlife rencananya akan reuni dan melakukan tur ke seluruh dunia, dengan judul “The Twenty Tour” di Inggris, Irlandia, dan Asia.
Sayangnya pandemi Covid-19 pun tiba dan mereka terpaksa menunda turnya dan memilih untuk membuat album baru. Tak hanya itu, masa pandemi selama dua tahun itu membuat mereka tambah dekat. Komunikasi di antara personel makin meningkat. Dan mereka pun sepakat untuk keluar dari EMI Record, perusahaan yang selama ini menaungi mereka.
Reporter : Ananda Nuraini