MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelakuan buruk para pemimpin daerah Papua diungkapkan oleh Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Paulus Waterpauw. Paulus yang bertugas 18 tahun di Papua mengungkapkan bahwa ada kepala daerah tertentu sulit untuk diajak koordinasi karena jarang berada di tempat.
Salah satu alasannya adalah tengah melakukan dinas ke Ibu Kota Jakarta. Bahkan kejadian ini bukan sekali dua kali, para oknum pimpinan daerah ini ke ibukota negara tanpa alasan yang jelas bahkan bisa sampai 1-2 bulan.
“Jadi modus tiba-tiba ada orang pamit bilang mau rapat di Jakarta gitu. Kita enggak pernah tahu rapat apa, berapa lama,” katanya, Rabu 9 Juni 2021, melansir detikcom.
Akibatnya sebagai aparat keamanan dia bergerak sebisanya. Seperti menemui para tokoh untuk mengeluarkan imbauan dan ajakan.
Paulus juga membenarkan kalau ada beberapa daerah di Papua yang pemerintahannya bergerak dan berjalan sendiri. “Kondisi tersebut sudah terjadi bertahun-tahun,” ujarnya.
Ia menilai hal ini berimbas pada pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) dan penggunaan dana otsus. Ia menyebut ada kelemahan di tingkat pemangku kepentingan birokrasi. Para pemimpin daerah dinilai kurang transparan dalam hal alokasi dan penggunaan anggaran.
“Mereka juga tak mampu mengkomunikasikannya dengan jelas kepada masyarakat. Akibatnya, banyak tokoh atau kelompok masyarakat berkesimpulan otsus ini gagal di Papua,” katanya.