Pesepeda Merapat, Ini 5 Tips Aman agar Terhindari dari Risiko Cedera

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa waktu lalu seorang pesepeda ditemukan meninggal dunia karena diduga mengalami serangan jantung saat menjalani uji coba road bike Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada hari Minggu 23 Mei 2021.

Secara umum, harus diakui bahwa bersepeda memang menjadi tren olahraga selama pandemi Covid-19. Meski bisa memberikan manfaat positif untuk suasana hati namun dalam kondisi tertentu bersepeda bisa menimbulkan bahaya.

Maka, dokter umum RS Pondok Indah Jaya, Muliadi Limanjaya mengatakan bahwa untuk menjaga kebugaran, disarankan berolahraga minimal 2,5 jam dalam seminggu depan intensitas ringan hingga sedang. Sementara, untuk sesi pendek bisa dilakukan sekitar 30 menit sebanyak 3 hingga 5 kali seminggu.

“Sesi pendek namun sering akan lebih bermanfaat dibandingkan sesi yang cenderung lebih panjang namun dengan frekuensi yang kurang,” kata Muliadi.

Sementara itu, ketika melakukan olahraga tersebut, sebaiknya juga mempertimbangkan berbagai macam risiko. Untuk mencegahnya, penting untuk melakukan pemanasan ringan sebelum berolahraga untuk mencegah cedera.

Menurut Yescyling, terdapat lima upaya untuk meminimalkan risiko. Pertama, yakni dengan mengonsumsi makanan ringan setiap 20 menit sekali dan minum air mineral 1 liter setiap 1 jam. Jika, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan bisa menyebabkan lemas pada tubuh.

Makanan yang disarankan untuk dibawa yaitu seperti makanan yang praktis, yang bisa dikonsumsi di sela-sela waktu bersepeda, seperti oat bar, pisang atau energi gel.

Kedua, yaitu memeriksa komponen sepeda sebelum melakukan perjalanan. Terdapat empat aspek penting untuk dicek agar sepeda layak jalan yaitu roda, rem, rantai serta shifter atau pengatur gigi.

Ketiga, yaitu dengan mengenakan pakaian dan perlengkapan sepeda. Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman terutama jika menempuh jarak jauh. Adapun perlengkapan yang penting dibutuhkan meliputi helm, celana khusus sepeda, baju khusus sepeda, kacamata pelindung, sepatu dan lampu sepeda.

Keempat, dengan melakukan carbo loading sehari sebelum jadwal bersepeda jarak jauh. Asupan makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, ikan, kentang dan buah, baik jika dikonsumsi untuk memperkuat massa otot.

Terakhir, yaitu dengan mengoptimalkan GPS yang dilengkapi dengan alat deteksi jantung. Tujuannya, untuk mengetahui jarak, waktu kecepatan, rata-rata kecepatan hingga detak jantung.

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini