Jangan Tidur Setelah Subuh, Ini Bahayanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mata masih ngantuk dan badan masih lemas. Tak heran, biasanya orang-orang setelah Shalat Subuh memilih kembali ke tempat tidur untuk melanjutkan tidur.

Nah, di Islam hukum tidur setelah Shalat Subuh adalah makruh. Alasannya adalah karena pada saat itu, Allah SWT membagikan rezeki bagi hamba-hamba-Nya.

Selain itu, secara kesehatan, tidur setelah Subuh juga banyak mudharatnya. Menurut Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir, kebiasaan Rasulullah SAW usai subuh dimulai dengan mencari rezeki. Yakni di waktu-waktu yang diberkahi. Setelah shalat Subuh, Rasulullah berzikir dan beristighfar kemudian setelah matahari terbit, barulah Rasulullah berjalan keluar mencari rezeki.
Waktu pagi seharusnya banyak di isi dengan hal-hal yang positif, agar menjadi batu loncatan di waktu siang hingga sore nanti. Dengan mengisi kegiatan pagi yang positif pikiran kita akan tertata dan rencana-rencana yang akan dilakukan selama satu hari pun akan menjadi lebih jelas dan akan berjalan dengan baik.

Mengisi kegiatan pagi dengan sesuatu hal yang positif juga akan mendatangkan pahala dan kebaikan bagi diri kita sendiri.

Tak hanya itu, tak tidur usai shalat subuh juga dapat menghindari beragam penyakit. Beraktivitas di saat fajar menyongsong dapat membantu melancarkan tekanan gula darah dan juga peredaran darah yang dipompa melalui jantung ke seluruh organ tubuh.

Tidur setelah subuh juga akan membuat tubuh lemas seharian. Dampaknya dikarenakan akan mengurangi metabolisme tubuh sehingga membuat banda merasa lemas dan mengantuk.

Waktu tidur yang tidak mencukupi bisa membuat seseorang menjadi lebih pelupa. Karena saat tertidur, tubuh akan berisitrahat dan memperbaiki jaringan-jaringan tubuh, termasuk sel-sel otak. Saat seseorang kurang tidur, jaringan otaknya juga akan kekurangan oksigen serta energi sehingga ia menjadi mudah lupa.

Reporter: Purwati Soleha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini