Nyetir Mobil Damkar, PNS Ini Terancam Penjara Selama Lima Tahun

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Mengemudikan mobil pemadam kebakaran (Damkar), seorang pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Damkar terancam lima tahun penjara.

PNS dimaksud adalah Januar Darman yang tercatat sebagai pegawai Sudin Damkar Jakarta Barat. Dia membawa mobil damkar dari Pos Damkar Sunter Jakarta Utara.

“Pasal yang kita kenakan adalah Pasal 362 KUHP yaitu pencurian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara,” kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi kepada media di Mapolsek Tanjung Priok, Kamis 13 Juni 2019.

Budhi mengatakan polisi masih mendalami motif Januar mencuri kendaraan tersebut mengingat profesinya yang juga merupakan anggota pemadam kebakaran.

Menurut keterangan saksi yang ada di TKP, Januar sudah sejak jam 4 pagi sudah ada di sekitar lokasi.

Meski sempat kabur, Januar berhasil ditangkap setelah dikejar oleh anggota kepolisian dan petugas dari Pos Damkar Sunter di daerah Gunung Sahari.

Ketika dimintai keterangan pelaku hanya mengatakan kendaraan ini akan dibawa ke pusat namun tidak menjelaskan lebih lanjut pusat apa yang dimaksudnya. Sebab saat dia membawa kabur mobil itu tidak mengenakan baju dinas, hanya kaos oblong dan celana pendek.

Akibat perbuatannya Januar kini ditahan di Mapolsek Tanjung Priok untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini