Yuk, Hindari Kebiasaan Ini Saat Bersilaturahmi agar Tidak Merusak Suasana

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Momen perayaan Idul Fitri tidak lengkap tanpa adanya silaturahmi. Meski tidak bisa bertatap muka secara langsung namun aktivitas tersebut masih bisa dilakukan melalui daring. Aktivitas ini perlu dilakukan untuk mengeratkan anggota keluarga dan kerabat namun selama bersilaturahmi sebaiknya tetap menjaga suasana agar tetap hangat.

Maka, sebaiknya menghindari lima hal sepela yang ternyata bisa membuat suasana hangat ketika bersilaturahmi menjadi hilang.

Pertama, yaitu membicarakan keburukan orang lain. Jika selama bersilaturahmi topik ini menjadi perbincangan maka esensi silaturahmi tidak lagi menjadi hangat. Bahkan, hal ini bisa menjauhkan dari rasa bahagia.

Kedua, selama bersilaturahmi dianjurkan agar tidak sibuk sendiri dengan hal-hal yang tidak penting. Mengingat, silaturahmi merupakan momentum agar bisa berbaur dengan keluarga besar sambil berbagi cerita dan kebahagiaan.

Ketiga, disarankan agar tetap menghormati tuan rumah. Caranya dengan mencicipi makanan yang dihidangkan tanpa menolak. Bila tidak menyantap makanan yang disediakan, Anda bisa dianggap tidak menghormati usaha tuan rumah.

Keempat, yaitu disarankan agar tidak mencampuri masalah pribadi anggota keluarga lainnya. Hal ini bisa membuat tidak nyaman. Sebaiknya hindari pertanyaan terkait pernikahan kepada para lajang atau momongan bagi yang belum memiliki anak. Membantu mendoakan lebih baik dibandingkan melontarkan pertanyaan yang sensitif.

Kelima, sebaiknya menghindari topik pembicaraan yang mengungkit masa lalu. Mengingat, masa lalu tidak selalu menyenangkan sehingga bisa berpotensi merusak suasana silaturahmi. Maka dalam momen ini lebih baik melupakan tentang masa lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini