MATA INDONESIA, JAKARTA – Es krim memang enak disantap di tengah teriknya siang. Tidak hanya itu, es krim yang menyegarkan juga bisa meredakan hati yang gundah gulana. Namun, di balik nikmatnya camilan tersebut, ada efek samping yang menghantui.
Layaknya makanan manis lainnya, es krim mengandung banyak kalori, gula, serta lemak.
Menurut Eat This, Not That! Maka, mengonsumsinya diimbau tidak berkebihan karena ada sejumlah efek samping jika terlalu banyak makan es krim.
Pertama, yaitu bisa membahayakan jantung. Hal ini disebabkan 1 pint es krim yang dijual di supermarket, bisa mengandung 44 gram lemak jenuh. Jumlah ini mencapai 220 persen asupan lemak jenuh harian.
Kadar kolesterol ‘jahat’ bisa meningkat sehingga bisa memicu penyakit kardiovaskular.
Kedua, kandungan gula dan lemak jenuh yang ada pada es bisa mengganggu ‘kehidupan’ bakteri baik. Studi menyebutkan bahwa konsumsi tinggi lemak bisa menurunkan tingkat bakteri menguntungkan Bacteroidetes dan menghasilkan tingkat Firmicutes bakteri jahat. Hal ini dikaitkan dengan obesitas dan perkembangan penyakit kronis lain.
Ketiga, dengan mengonsumsi es krim secara berlebihan bisa membuat berat badan meningkat. Asupan kalori harian bisa
bertambah 500-1000 kkal. Penambahan ini berarti berat badan bisa naik 1/2 sampai 1 kg per minggu.
Keempat, selain bisa membuat berat badan bertambah, makan es krim berlebihan juga bisa meningkatkan lemak perut. Jenis lemak ini umumnya disimpan di dekat hati, lambung, dan usus. Namun bisa juga menumpuk di arteri yang akhirnya bisa meningkatkan risiko kesehatan seperti diabetes tipe 2 hingga penyakit jantung.
Terakhir, es krim ternyata bisa menyebabkan kabut otak. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa seseorang sulit konsentrasi atau fokus. Sementara itu, dalam jurnal Nutrients mengemukakan bahwa tinggi lemak jenuh dan gula dapat melemahkan keterampilan kognitif dan memori.