Bikin Nyesek, Status Ayah Harun, Korban Tewas Kerusuhan 21-22 Mei

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Misteri kematian remaja tanggung Harun Al Rasyid pada kerusuhan Jakarta 21-22 Mei 2019 belum jelas hingga usai lebaran, membuat sang ayah Didin Wahyudin menulis status di facebooknya yang bikin nyesek.

“Subhanallah…di hari lebaran ini semua orang saling meminta ma’af dan saling mengakui salah dan dosa nya… . Adakah yg mengakui kesalahan dan dosa nya atas kematian anak ku…M.Harun al Rasyid ayah akan menunggu sampai kapan pun dan siapa pun orang nya… ,” begitu curhat Didin yang dikutip Minggu 9 Juni 2019.

Harun (15) meninggal dunia di kawasan Jembatan layang Slipi, Jakarta Barat, satu dari sembilan titik kerusuhan pada 21-22 Mei 2019. Terdapat luka bekas tembakan pada tubuhnya.

Sebelumnya, pemerintah sudah menegaskan bahwa pada peristiwa 21-22 Mei 2019, petugas keamanan dari polisi maupun TNI tidak ada yang dibekali dengan peluru tajam.

Dari kesimpulan sementara peluru yang menyebabkan Harun tewas bukan berasal dari senjata organik TNI maupun Polri.

Sejumlah korban tewas dikabarkan mereka ditembak dari jarak dekat dengan menggunakan pistol.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini