Asli Bukan Produk Dalam Negeri, Bahan Baku Utama Vaksin Nusantara Diimpor

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kontroversi Vaksin Nusantara semakin mengungkap bahwa metode mencegah penularan Covid19 itu benar-benar bukan hasil karya dalam negeri, bahkan bahan baku utamanya diimpor dari Amerika Serikat.

Hal tersebut diungkapkan tenaga ahli Menteri Kesehatan, Andani Eka Putra seperti pesannya yang diterima Mata Indonesia News, Sabtu 17 April 2021.

“Berbeda dengan Vaksin Merah Putih, yang mungkin beberapa bagiannya masih diimpor tetapi bahan baku utamanya, rekombinan protein, dari dalam negeri,” ujar Andani.

Andani juga mengaku belum menerima data uji praklinis dari Vaksin Nusantara hingga sekarang sehingga belum bisa menilainya.

Vaksin itu dikembangkan sejak Terawan masih menjabat menteri kesehatan bahkan kabarnya dibiayai dengan uang negara.

Dikabarkan uang yang sudah dikeluarkan untuk pengembangan vaksin tersebut di RS Kariadi Semarang, belum sampai Rp 29 miliar.

Namun, penelitian atau uji klinis yang dilakukan di Semarang itu tidak dilanjutkan dan ketika Terawan dicopot dari jabatan menteri kesehatan pengembangannya dialihkan ke RSPAD Gatot Subroto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini