MATA INDONESIA, JAKARTA – Kontroversi Vaksin Nusantara semakin mengungkap bahwa metode mencegah penularan Covid19 itu benar-benar bukan hasil karya dalam negeri, bahkan bahan baku utamanya diimpor dari Amerika Serikat.
Hal tersebut diungkapkan tenaga ahli Menteri Kesehatan, Andani Eka Putra seperti pesannya yang diterima Mata Indonesia News, Sabtu 17 April 2021.
“Berbeda dengan Vaksin Merah Putih, yang mungkin beberapa bagiannya masih diimpor tetapi bahan baku utamanya, rekombinan protein, dari dalam negeri,” ujar Andani.
Andani juga mengaku belum menerima data uji praklinis dari Vaksin Nusantara hingga sekarang sehingga belum bisa menilainya.
Vaksin itu dikembangkan sejak Terawan masih menjabat menteri kesehatan bahkan kabarnya dibiayai dengan uang negara.
Dikabarkan uang yang sudah dikeluarkan untuk pengembangan vaksin tersebut di RS Kariadi Semarang, belum sampai Rp 29 miliar.
Namun, penelitian atau uji klinis yang dilakukan di Semarang itu tidak dilanjutkan dan ketika Terawan dicopot dari jabatan menteri kesehatan pengembangannya dialihkan ke RSPAD Gatot Subroto.