Viral! Video Pemuda Non-Muslim Ini Semangat Ikut Tarawih, Ditonton Jutaan Kali

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah video yang memperlihatkan pemuda non-muslim mengikuti tarawih viral di media sosial. Video ini direkam oleh temannya dan dibagikan melalui akun TikTok sadboysamarinda.

Dalam video yang dibagikan, terlihat seorang pemuda berpakaian serba hitam duduk bersila di masjid. Pemuda yang menggunakan masker itu tampak terdiam melihat ke arah mimbar masjid.

Keterangan video tersebut menampilkan tulisan berikut:

“gua mau sholat tarawih dulu ye”
“gua ikut yak”
“Lah lu kan?”

Untuk membuktikan pemuda tersebut benar-benar non-muslim, perekam kemudian menujukkan KTP yang diklaim milik pemuda itu. Terlihat KTP bertuliskan Kristen.

Rupanya, teman sang pemilik akun ingin ikut merasakan tarawih berjamaah. Dalam captionnya, sang pemilik akun menuturkan bahwa temannya melakukan hal tersebut atas kemauannya sendiri dan mengungkapkan ingin ikut salat tarawih setiap malam.

Video tersebut viral hingga ditonton lebih dari tiga juta kali. Video ini mendapatkan beragam reaksi dari warganet.

“Malu gak, malu gak, malu gak, ya enggak lah masa malu, yang malu itu yang KTP muslim tapi enggak sholat,” komentar @widya****09.

“Selama gak ganggu kenapa engga? toleransi,” kata @hold****btch.

“Yuk bisa yuk, Ashadu,” tulis @dr***aat.

“Semoga teman lu masuk islam,” komentar @muhra****takdir.

“Gpp, semua itu berawal dari rasa penasaran dan pengen tau,” kata @am***ws.

Tonton videonya di sini!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini