KSP Masih Mengancam, Penduduk Beoga, Papua Akan Dievakuasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Kelompok Separatis Papua (KSP) masih terus mengancam masyarakat Beoga, Polda Papua persiapkan rencana mengevakuasi mereka ke tempat aman.

Hal itu diungkapkan Kepala Polda (Kapolda) Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, Senin 11 April 2021.

“Tidak mudah mengevakuasi mereka mengingat kondisi alamnya yang hanya bisa didarati pesawat kecil, sedangkan helikopter kapasitasnya terbatas,” ujar Kapolda Mathius.

Meski begitu, persiapan mengevakuasi terus dilakukan sampai menemukan cara terbaik memindahkan mereka.

Sementara aksi teror terakhir yang dilakukan KSP adalah percobaan pembakaran sebuah helikopter milik PT Ersa Air yang terparkir di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak. Menurut Irjen Mathius, itu sebenarnya pesawat rusak.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Bandara, Herman Sujito yang menyatakan helikopter itu sudah terparkir sejak 31 Maret 2021 menunggu suku cadang untuk perbaikan.

Namun, kebrutalan KSP lebih dahulu membakar helikopter tersebut hingga bagian depannya hangus.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini