MATA INDONESIA, JAKARTA – Boneka dengan bentuk tubuh kurus seperti Barbie dapat memengaruhi gambaran mengenai tubuh ideal bagi anak-anak perempuan.
Hal ini dikemuakan berdasarkan temuan dari para ahli psikologi di Durham University, Inggris. Penelitian yang terbit dalam jurnal Body Image ini mengemukakan bahwa perempuan yang bermain dengan boneka bertubuh kurus cenderung menginginkan tubuh yang sama kurus.
“Ketidakpuasaan akan tubuh di masa kanak-kanak dapat bertahan hingga remaja dan bisa berkontribusi terhadap penambahan berat badan serta gangguan makan,” kata penulis studi, Lynda Boothroyd, dikutip dari CNN.
Penelitiannya menyasar 30 anak perempuan berusia 5-9 tahun yang bermain boneka dengan bentuk tubuh saling berbeda. Peserta dibiarkan bermain boneka kurus seperti Barbie selama lima menit.
Setelah ditanyai mengenai persepsi mereka akan tubuh ideal, mayoritas menginginkan tubuh kurus seperti boneka yang dimainkannya.
Sementara itu anak juga diminta bermain dengan boneka yang tidak bertubuh kurus. Hasil yang didapat, anak-anak tetap menggambarkan tubuh ideal yang merupakan tubuh langsing seperti boneka sebelumnya.
Psikolog Charlotte Markey hal ini bisa menimbulkan dampak negatif di kemudian hari. Citra mengenai tubuh ini memengaruhi kesehatan mental masyarakat yang lebih luas.
“Membiarkan anak-anak mendapatkan citra tubuh ideal yang langsung sejak dini akan berdampak negatif pada waktu yang lama,” kata Markey.
Kondisi ini juga bisa berpotensi menghasilkan dampak negatif dan berujung pada gangguan dismorfik tubuh di usia remaja dan dewasa. Seperti cemas berlebihan terhadap kelemahan dan kekurangan dari penampilan fisik diri sendiri.