Fakta, Indonesia Terdepan di Asia Tenggara untuk Vaksinasi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAIndonesia tercatat menjadi negara di Asia Tenggara terdepan melakukan vaksinasi Covid19, baik dalam hal seluruh jumlah vaksin yang sudah disuntikkan maupun vaksinasi per 100 penduduk.

Menurut catatan Our in Data 9 Maret 2021, Indonesia telah menyuntikkan 4 juta dosis vaksin pada 7 Maret 2021.

Angka itu paling tinggi karena di tempat kedua Singapura hingga 8 Maret 2021 baru 611.314 dosis, disusul Malaysia baru 166.363 dosis serta Filipina 44 ribu dosis. Sedangkan Thailand pada 2 Maret 2021 baru tercatat menyuntikkan 7.262 dosis.

Jika memperhatikan vaksinasi per 100 penduduk, Indonesia juga tercatat maju bersama Singapura.

Singapura memiliki angka paling tinggi yaitu 10,45 pada 8 Maret 2021. Sementara Indonesia di tempat kedua dengan angka 1,47 pada 7 Maret 2021, lalu Malaysia dengan angka yang jauh lebih rendah yaitu 0,51 pada 8 Maret 2021, disusul Filipina 0,04 per 8 Maret 2021.

Sedangkan, Thailand lebih rendah lagi yaitu dengan angka 0,01 pada 2 Maret 2021 sisa negara-negara Asia Tenggara lainnya belum tercatat.

PT Bio Farma, induk perusahaan BUMN Farma dan sekaligus salah satu produsen vaksin dunia itu sudah menggunakan lebih dari 4,7 juta dosis vaksin Covid19.

BUMN itu juga sudah memproduksi 15 juta bahan yang akan menjadi 12 juta vaksin jadi di kemudian hari.

Belum lama ini melalui skema Covax Indonesia kembali mendapat pasokan 1,1 juta vaksin dari Astra Zeneca dan mendapat komitmen dari perusahaan Inggris itu sekitar 100 juta dosis vaksin lagi.

data jumlah vaksin yang disuntikkan per 100 penduduk Our in Data
Data jumlah vaksin yang disuntikkan per 100 penduduk Our in Data

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini