Pendekatan Personal, Formula Perkuat Deradikalisasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pendekatan personal bisa menjadi formula untuk menghilangkan ideologi radikal. Peneliti dari Ritsumeiken University Chaula Rininta Anindya menegaskan bahwa cara ini bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam proses deradikalisasi.

“Kunci deradikalisasi adalah ketika ada dialog misalnya pendekatan personal yang lebih intens,” kata Chaula Rininta, Kamis 11 Maret 2021.

Namun ia menegaskan untuk membuat upaya ini bisa berjalan efektif dan sukses maka perlu ada penambahan sumber daya manusia. Tugasnya adalah untuk membantu melakukan pendekatan personal.

“Ini tantangannya, bagaimana ketika kita bisa persiapkan banyak orang yang sudah terlatih dan memahami apa yang terjadi,” kata Chaula.

Hal ini penting untuk merangkul kembali narapidana terorisme (napiter) yang sudah terpapar ideologi radikalisme. Maka pendekatan personal ini terus diupayakan supaya bisa mengubah cara pandang mereka.

Dalam hal inilah peran dari sumber daya manusia atau fasilitator yang bertugas untuk mengubah mindset atau pola pikir para napiter. Namun tentunya, diperlukan pengetahuan tentang ajaran agama sebelum melakukan pendekatan personal.

Pembinaan secara psikologis ini terus diupayakan supaya napiter yang awalnya memiliki pemahaman sempit tentang agama bisa kembali memahami nilai-nilai pada agama secara menyeluruh.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini