Demi Stabilitas Keamanan, Junta Militer Myanmar Blokir Facebook

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Usai melakukan kudeta, penahanan terhadap pemimpin terpilih Myanmar, Aung San Suu Kyi, menghilangkan koneksi internet dan telepon, kini junta militer memblokir jejaring sosial, Facebook. Hal ini dilakukan demi memastikan stabilitas keamanan di Myanmar.

Di Myanmar sendiri, penentangan terhadap junta militer muncul dengan sangat kuat di jejaring sosial Facebook, yang merupakan platform internet utama untuk sebagian besar negara dan mendukung komunikasi untuk bisnis dan pemerintah.

Melalui Facebook pula, banyak pihak melakukan kampanye dan menyerang junta militer, salah satunya adalah staf rumah sakit di seluruh negeri di Myanmar, yang menuduh militer menempatkan kepentingannya di atas wabag virus corona yang telah menewaskan 3,100 jiwa.

Kementerian Komunikasi dan Informasi mengatakan, Facebook yang digunakan oleh setengah dari 53 juta warga Myanmar akan diblokir hingga 7 Februari.

“Saat ini orang-orang yang mengganggu stabilitas negara … menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah dan menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook,” kata Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam sebuah surat, melansir Reuters, Kamis, 4 Februari 2021.

Beberapa orang mengaku masih dapat mengakses akun Facebook  mereka, meskipun koneksinya lambat. Beberapa orang juga menggunakan VPN untuk menghindari pemblokiran yang dilakukan Junta Militer.

Langkah untuk membungkam aktivis online dilakukan setelah polisi Myanmar mengajukan tuntutan terhadap Aung San Suu Kyi yang merupakan pemenang Nobel Perdamaian karena mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal dan tekanan dari dunia internasional pada junta untuk menerima hasil pemilu November lalu.

Diketahui, Partai Liga Nasional untul Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi menang telak, yakni sebesar 83%. Akan tetapi, militer Myanmar menilai bahwa pemilu tahun lalu diwarnai kecurangan.

Usai penggerebekan yang dilakukan pada Senin (1/2) dini hari waktu setempat, keberadaan Aung San Suu Kyi dan beberapa pejabat senior dari partai berkuasa tidak diketahui di mana keberadaan mereka. Namun, seorang pejabat NLD mengatakan bahwa mereka menjalani tahanan rumah di ibu kota, Naypyidaw, Myanmar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketua Generasi Garuda Sakti Papua Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo dalam Membangun Papua

Papua - Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Papua terusmendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Absalom Kreway Yarisetouw, Ketua Generasi Garuda Sakti Indonesia Provinsi Papua. Menurutnya, kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Merauke, Papua Selatan, beberapa waktu lalu adalah bukti nyata keseriusan Pemerintah dalam memajukanwilayah Papua. Presiden Prabowo Subianto memilih Merauke sebagai lokasi kunjungan pertamasebagai presiden untuk menegaskan komitmennya terhadap ketahanan panganIndonesia. Di Merauke, Pemerintah tengah mengembangkan kawasan tersebutmenjadi pusat lumbung pangan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhanpangan di Papua serta daerah lainnya. Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo juga meninjau langsung proses tanam dan panen padi, serta memantaupengembangan program swasembada pangan nasional yang berfokus pada pertanian berkelanjutan. Absalom Kreway Yarisetouw mengungkapkan, kunjungan tersebut menunjukkankomitmen Presiden Prabowo dalam memperhatikan sektor pertanian di Papua. "Saya sangat mengapresiasi langkah konkret Presiden Prabowo yang langsungterjun ke lapangan untuk bertemu dengan petani di Merauke. Selain itu, pemilihanMerauke sebagai pusat lumbung pangan adalah langkah strategis yang dapatmembawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakatPapua," ujar Absalom. Lebih lanjut,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini