Filipina Jadi Tumpuan ISIS di Asia Tenggara, Indonesia Harus Waspada

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Filipina Selatan telah dijadikan tumpuan ISIS sejak  2017 sampai sekarang. Hal ini juga diakui oleh Chief Advisor The International Association for Counter-terrorism and Security Professionals (IACSP), Haryoko R.W.

“Asia Tenggara masih menjadi lahan subur, khususnya lantaran keberadaan wilayah Filipina Selatan yang ideal menjadi daerah tumpuan ISIS di Asia Tenggara,” kata Haryoko, saat berbincang dengan Mata Indonesia News, 3 Februari 2021.

Sejatinya posisi Mindanao yang dipenuhi oleh hutan luas telah memberikan angin segar bagi teroris ISIS karena memiliki banyak ruang untuk bersembunyi. Selain itu, secara geografis Mindanao terletak di bagian kepulauan serta dihuni oleh penduduk mayoritas Muslim dengan estimasi populasi sebesar 22 juta orang.

Selain kondisi geografis dan demografi, runtuhnya proses perdamaian yang diinisasi Beniqno S. Aquino III di tahun 2015 mengalami jalan buntu dan pemerintahan Duterte yang hanya fokus untuk memberantas narkoba memicu suburnya ISIS di Filipina Selatan.

Akibatnya pergerakan ISIS di Mindanao semakin bebas dan luas dan sulit untuk dikontrol sehingga muncullah kelompok-kelompok kecil yang terafiliasi dengan ISIS. Abu Sayyaf misalnya, yang pada tahun 2015 melakuakn kejahatan berskala internasional. Pimpinannya saat itu yakni Isnilon Totoni Hapilon melakukan aksi-aksi penculikan dan pembajakan kapal di perbatasan Filipina dengan Sabah, Sulu, dan Indonesia.

Bahkan manuver kelompok Abu Sayyaf semakin mengontrol perairan yang berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia, tepatnya  pulau-pulau kecil di Provinsi Sulawesi Utara dan di Kabupaten Sangir dan Talaud.

Pergerakannya yang semakin masif bahkan sudah menyasar negara tetangga seperti Indonesia, memperlihatkan bahwa ISIS sudah menancapkan pengaruh kuat di Asia Tenggara khususnya Filipina Selatan.

Alhasil Filipina Selatan masih menjadi basis terkuat ISIS di Asia Tenggara. Bahkan hingga saat ini, kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS disana terus melakukan serangan terhadap pasukan militer Filipina.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jejak Kaki Kekuasaan Jokowi: Intervensi Politik yang Dituding Penyebab Mundurnya Demokrasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Presiden dan Wakil Presiden hasil Pemilu 2024 telah resmi dilantik pada 20 Oktober 2024. Pemilu ini menuai banyak kritik karena dianggap sebagai momen suram dalam sejarah demokrasi Indonesia pasca-reformasi 1998, sebagaimana diakui oleh sejumlah pakar dan lembaga demokrasi.
- Advertisement -

Baca berita yang ini