Rektor: Amien Rais Bukan UGM Lagi

Baca Juga

MINEWS.ID, YOGYAKARTA – Universitas Gajah Mada (UGM) menegaskan pernyataan Amien Rais tidak bisa dikaitkan dengan lembaga pendidikan tinggi tersebut karena yang bersangkutan sudah pensiun.

“Profesor Amien Rais itu sudah purna, sudah pensiun dari Universitas Gadjah Mada, sehingga secara institusi (UGM) sudah tidak ada ikatan secara struktural lagi,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Panut Mulyono, Jum’at 24 Mei 2019.

Amien Rais memang pernah mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM hingga bisa mencapai gelar profesor. Tetapi itu dia lakukan sebelum terjun ke dunia politik.

Ketua Dewan Guru Besar UGM, Koentjoro, menegaskan di perguruan tingginya guru besar memiliki tiga komisi yaitu komisi tentang pendidikan, nilai-nilai ke-UGM-an dan wawasan kebangsaan.

Seperti diketahui sejak 1998 Amien Rais terlihat aktif di dunia politik. Pada 2019 ini dia menentukan pilihannya berada di kubu Prabowo-Sandiaga Uno.

Namun, pernyataannya selalu menimbulkan kecemasan publik, terutama ketika dia mengajak masyarakat mengikuti gerakan massa atau people power untuk memenangkan Prabowo – Sandiaga.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini