BKPM: Investasi Properti Meningkat 7,45 Persen di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sepanjang 2020 investasi bidang properti di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 7,45 persen di tengah pandemi Covid-19.

Realisasi investasi di sektor properti mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran mencapai Rp 76,4 triliun, tersebut terdiri dari investasi penanaman modal asing (PMA) 2,2 miliar US dolar dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 44,9 triliun.

“Angka investasi di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran pada 2020 itu meningkat bila dibandingkan dengan 2019 yang mencapai Rp 71,1 triliun,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Investasi properti yang masuk sepanjang 2020 untuk PMDN mencakup 4.347 proyek, sedangkan untuk PMA terdapat 2.209 proyek.

Untuk investasi sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran pada kuartal IV/2020 mencapai Rp 22,1 triliun atau menyumbang 10,3 persen dari total investasi Rp 214,7 triliun. Adapun pada kuartal IV tahun 2019, investasi sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencapai Rp 23,7 triliun.

“Dari total investasi properti Rp 22,1 triliun pada kuartal IV/2020, proyek investasi properti yang masuk untuk PMDN mencapai 1.382 proyek dengan nilai Rp 15,5 miliar. Lalu untuk PMA terdapat 672 proyek dengan nilai 457,9 juta US dolar,” katanya.

Bahlil menambahkan 2020 menjadi tahun terberat baik pemeritah, pengusaha dan masyarakat. Pandemi Covid-19 ini tak pernah disangka terjadi.  Menurutnya, pandemi Covid yang terjadi selama setahun ini menjadi pengalaman yang berharga.

“Tahun 2021 saya kira akan lebih ringan dibandingkan dengan 2020 karena vaksin sudah mulai berjalan dan adanya UU Cipta Kerja, serta persepsi global sudah mulai bagus, sehingga saya optimis dengan tahun ini,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini