MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Lusinan pencari suaka memadati pelabuhan masuk Amerika Serikat (AS) di kota perbatasan Meksiko, Ciudad Juarez, setelah Joe Biden resmi menjabat sebagai Presiden di Negeri Paman Sam.
Diketahui Biden berjanji akan lebih ramah dan manusiawi terhadap para pencari suaka maupun imigran. Mantan Senator Delaware itu juga memastikan akan mengakhiri kebijakan imigrasi yang ketat yang diterapkan oleh mantan Presiden Donald Trump.
Dalam pengumuman publik pertamanya, Departemen Keamanan Dalam Negeri Biden, mengatakan, mereka akan mengakhiri semua pendaftaran dalam program Trump yang kontroversial, yang dikenal sebagai Protokol Perlindungan Migran (MPP), dan diberlakukan pada 2019. Di mana lebih dari 65 ribu pencari suaka terpaksa menunggu di Meksiko selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Pengumuman tersebut tidak menentukan apa yang akan terjadi pada para pencari suaka yang saat ini berada dalam program dan hanya mengatakan bahwa mereka harus tetap di tempat, menunggu informasi resmi lebih lanjut dari pejabat pemerintah AS.
Beberapa pencari suaka asal Kuba dan Amerika Tengah berbondong-bondong ke pelabuhan masuk. Mereka berharap untuk mengakhiri penantian panjang mereka di daerah perbatasan yang rawan akan pemerasan, penculikan, bahkan pemerkosaan.
“Saya datang ke perbatasan untuk menyerahkan diri karena saya orang Kuba dan saya ingin mengejar kasus suaka politik di Amerika Serikat,” ucap Angel Alejandro Segreo, pria berusia 27 tahun, melansir Reuters, Jumat, 22 Januari 2021.
Meski sempat diusir, Segreo dan para pencari suaka lainnya tetap antusias akan kondisi mereka. Di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, ia yakin nasibnya dan para pencari suaka lainnya akan membaik.
“Saya senang dengan presiden baru Amerika Serikat, tetapi saya ingin melihat dia melakukan apa yang telah ia janjikan,” sambungnya.
Senada dengan Segreo, pencari suaka asal Honduras, Gustavo juga optimistis dengan pemerintahan baru. Gustavo sendiri telah menghabiskan satu setengah tahun di Tijuana di bawah MPP, ia bahkan rela menunggu lebih lama demi mewujudkan impiannya.
“Saya akan bersabar. Sangat sulit untuk tinggal di Tijuana selama ini, tetapi kami memiliki tujuan dan kami tidak akan menyerah,” tegas Gustavo.
Seorang imigran dari El Salvador, Christian Ariel Pereira yang melakukan perjalanan dengan istri dan anaknya yang baru berusia 4 tahun sudah menetap di Ciudad Juarez selama empat bulan.
“Saya yakin dia (Biden) akan memenuhi semua yang telah ia janjikan,” kata Pereira.