Tradisi Telinga Panjang Suku Dayak yang Mulai Punah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Suku Dayak memiliki tradisi memanjangkan telinganya yang disebut “telingaan aruu”. Hal ini dilambangkan sebagai simbol kecantikan, semakin panjang telinganya akan semakin cantik. Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi ini mulai punah.

Hanya ada sedikit orang masih menjaga tradisi ini, biasanya generasi tua. Pemanjangan telinga ini menggunakan pemberat seperti logam berbentuk lingkaran. Setiap tahunnya anting akan ditambah satu. Selain itu, mereka juga memiliki tato di tangannya, sebagai fungsi penanda antara laki-laki dan perempuan. (Laita Nur Azahra)

Berikut potret foto generasi tua yang masih mempertahankan telinga panjang:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini