Tradisi Telinga Panjang Suku Dayak yang Mulai Punah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Suku Dayak memiliki tradisi memanjangkan telinganya yang disebut “telingaan aruu”. Hal ini dilambangkan sebagai simbol kecantikan, semakin panjang telinganya akan semakin cantik. Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi ini mulai punah.

Hanya ada sedikit orang masih menjaga tradisi ini, biasanya generasi tua. Pemanjangan telinga ini menggunakan pemberat seperti logam berbentuk lingkaran. Setiap tahunnya anting akan ditambah satu. Selain itu, mereka juga memiliki tato di tangannya, sebagai fungsi penanda antara laki-laki dan perempuan. (Laita Nur Azahra)

Berikut potret foto generasi tua yang masih mempertahankan telinga panjang:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Manasik Usai, 332 Calon Jamaah Haji Kulon Progo Siap Terbang ke Tanah Suci Mei Ini

Mata Indonesia, Kulon Progo - Sebanyak 332 calon jemaah haji asal Kabupaten Kulon Progo dipastikan berangkat menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun 2025.
- Advertisement -

Baca berita yang ini