Survei Membuktikan Bahwa Perokok Berisiko Lebih Rendah Tertular Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar baik ni buat para perokok, berdasarkan survei pan-India yang dilakukan oleh Council of Scientific and Industrial Research, hampir 40 insitutnya menyatakan perokok dan vegetarian ditemukan memiliki seropositif yang lebih rendah.

Itu artinya, orang-orang tersebut mungkin berisiko lebih rendah untuk terkena virus corona atau covid-19.

Survei menemukan bahwa orang-orang dengan golongan darah ‘O’ kurang rentan terhadap infeksi. Sementara orang dengan golongan darah ‘B’ dan ‘AB’ berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi covid-19.

Dalam studinya, Council of Scientific and Industrial Research (CSIR) mengambil sampel 10.427 individu dewasa yang bekerja di laboratorium atau institusi dan anggota keluarganya, berdasarkan partisipasi sukarela, untuk menilai keberadaan antibodi terhadap SARS-CoV-2.

Studi yang juga dipiloti oleh CSIR-Institute of Genomics and Integrative Biology (IGIB), Delhi, menyebutkan, dari 10.427 individu, 1.058 (10,14 persen) memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2.

Kemudian, tindak lanjut pada 346 individu seropositif di antara sampel setelah tiga bulan mengungkapkan, tingkat antibodi ‘stabil’ hingga ‘lebih tinggi’ terhadap SARS-CoV-2, tetapi aktivitas plasma untuk menetralkan virus menurun.

Ilmuwan senior di IGIB, Shantanu Sengupta dan salah satu dari rekan penulis makalah tersebut mengatakan, pengambilan sampel berulang dari 35 orang selama enam bulan, menunjukkan penurunan kadar antibodi, sementara antibodi penetral tetap stabil dibandingkan dengan 3 bulan.

Namun, baik antibodi normal maupun antibodi penetral jauh di atas ambang batas yang disyaratkan.

“Penemuan kami bahwa perokok cenderung tidak menjadi seropositif adalah laporan pertama dari populasi umum dan bagian dari bukti yang berkembang bahwa meskipun covid-19 adalah penyakit pernapasan, merokok mungkin melindungi,” katanya.

Sengupta mengatakan, perokok cenderung lebih rentan terhadap covid-19 karena merokok meningkatkan kemungkinan penularan virus dari tangan ke mulut, dan memperingatkan bahwa penggunaan produk tembakau dapat meningkatkan keparahan infeksi saluran pernapasan dan membuat orang rentan terhadap virus ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini