MATA INDONESIA, JAKARTA – Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki menimbulkan duka yang mendalam.
Pemberitaan mengenai jatuhnya pesawat ini berpotensi meningkatkan ketakutan masyarakat untuk naik pesawat. Atau parahnya lagi, memicu aviophobia.
Aviophobia merupakan kondisi di mana seseorang memiliki ketakutan berlebihan naik pesawat. Hasil survei yang dipublikasikan National Geographic TV mencatat, satu dari 10 orang takut naik pesawat.
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi ketakutan ini? Ini beberapa cara yang bisa anda dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
1. Hipnoterapi
Pikiran-pikiran menyeramkan yang dibayang seseorang saat naik pesawat secara tak sadar bisa menimbulkan ketakutan. Mereka jadi gelisah dan gugup selama penerbangan dan tentunya membuat perjalanan jadi tak nyaman.
Biasanya, ahli hipnosis akan memberikan sugesti lewat kalimat-kalimat yang menenangkan. Sugesti yang diberikan secara terarah ini akan membantu anda untuk mengontrol emosi. Hipnoterapis juga nantinya bisa mengajarkan teknik self-hipnosis jika diperlukan.
2. Duduk di Tengah
Jika Anda memiliki ketakutan akan naik pesawat, maka kursi tengah merupakan tempat yang ideal. Ketika ada orang lain di sisi kanan maupun kiri, kamu akan merasa lebih rileks dan aman.
Selain itu ketika pesawat akan lepas landas atau mendarat, kamu jadi bisa berpegang pada kedua sandaran tangan.
3. Perhatikan Demonstrasi Keselamatan
Umumnya, orang tidak terlalu menghiraukan demonstrasi keselamatan yang diberikan sebelum pesawat lepas landas. Sebagian beranggapan bahwa panduan semacam itu hanyasemakin mengingatkan kalau pesawat jatuh memang benarterjadi.
Tapi ada manfaatnya jika Anda memerhatikan dengan seksama demonstrasi dari pramugari atau yang ditayangkan pada monitor. Apabila anda sudah paham prosedur keselamatan, anda akan menjadi lebih tenang dan siap jika terjadi kondisi darurat.
4. Alihkan Perhatian
Cara paling mudah dan efektif mengatasi takut naik pesawatadalah mengalihkan perhatian. Daripada selalu memikirkan bahwa kamu sedang berada di ketinggian puluhan ribu kaki, lebih baik sibukkan diri dengan membaca buku, mendengarkan musik atau menonton film.
5. Teknik Bernapas
Jika sudah terlanjur panik, fokuslah pada kursi belakang di depan anda dan ambil napas dalam-dalam secara perlahan. Bernapaslan dari hidung selama lima detik, tahan sebentar, lalu hembuskan pelan-pelan dari mulut selama lima detik.
6. Bicara Pada Kru Kabin
Kru kabin biasanya dilatih untuk membantu menenangkanpenumpang yang takut terbang.
Jangan ragu untuk memberitahu mereka kepada mereka jikaanda merasa gelisah. Mereka akan memiliki banyak cara untukmembuat anda merasa jauh lebih rileks.
Reporter: Muhammad Raja A.P.