KKSB Ancam Boikot Pemilu, TKN: Itu Sudah Kejahatan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin buka suara terkait aksi pemboikotan Pemilu oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Pemboikotan itu rencananya bakal mereka lakukan di Mapenduma, Nduga, Papua.

Menurut Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy, ancaman tersebut sudah termasuk kejahatan pemilu yang setara dengan kejahatan luar biasa. “Ancaman ini sudah masuk extra ordinary crime. alias kejahatan luar biasa. Karena daya rusaknya itu lebih besar dari kejahatan biasa,” ujar Lukman di Jakarta, Jumat 1 Maret 2019.

Pihaknya mendorong keterlibatan pihak berwenang khususnya aparat kepolisian. Yakni untuk segera mengusut tuntas dan menemukan dalang dibalik peristiwa tersebut.

“Kita dorong aparat hukum untuk menyelidiki kasus ini tanyain orang nya apa motifnya dan siapa dibelakangnya,” ucap Lukman.

Peristiwa pemboikotan tersebut, dinilai Lukman memiliki daya rusak masal dan masif, serta dapat merusak NKRI dan dasar negara Indonesia pancasila dan bhineka tunggal ika.

Selain mengandalkan kinerja pihak kepolisian, Lukman mengaku pihaknya telah mengirim beberapa saksi. Mereka ditugaskan untuk memantau gerakan KKSB di Nduga sebagai bahan tambahan untuk melapor kepada pihak stakeholder terkait.

Sebelumnya Panglima Komando Pertahanan (Kodap) Ekianus Kogeya berencana memboikot pemilu di 32 Distrik di Nduga. Boikot tersebut sebagai penolakan terhadap berbagai program pemerintah Indonesia.

Ekiaunus bahkan mengaku pihaknya siap baku tembak atau militer untuk menggagalkan Pemilu 2019. (Yurinta Aisyara)

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini