Warga Jakarta Hasilkan 1.231 Limbah Masker Selama Pandemi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid19 telah menghasilkan 1.231 kilogram limbah masker sekali pakai dari rumah tangga sejak April 2020 sehingga perlu penanganan khusus.

“Ini dilakukan agar limbah infeksius bisa ditangani dengan baik dan menghindari potensi penularan Covid19,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syarifudin di Jakarta, Selasa 15 Desember 2020.

Sementara, Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rosa Ambarsari mengatakan ada petugas khusus oleh pemilahan sampah-sampah infeksius dari rumah tangga.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga telah bekerjasama dengan pengolah limbah B3 berizin untuk pemusnahan limbah-limbah infeksius itu seperti masker sekali pakai.

Pemusnahannya melalui insinerasi. Itu adalah teknologi pengolahan sampah melalui pembakaran menggunakan bahan organik.

Rosa juga mengharapkan agar masyarakat, khususnya ibu rumah tangga untuk sadar memilah sampah terutama pada masa pandemi ini.

Kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk mulai menyadari bahwa memilah sampah medis rumah tangga adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Setelah dipilih, sampah itu disemprot disinfektan dan dikemas khusus untuk dibuang ke tempat selanjutnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini