Awas Hoaks, Tak Ada Penangkapan Habib Rizieq di Bandung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar yang menyebut aparat kepolisian menangkap Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Bandung, Jawa Barat pada Jumat 11 Desember 2020 malam, dipastikan hoaks.

Pesan yang berisi informasi Rizieq ditangkap tersebut, berbunyi: “Semalam pukul 10-11-an infonya Rizieq ditangkap di Bandung, kenapa berubah dan disetting menyerahkan diri pagi ini, ada deal apa.”

Ditreskrimum Polda Jabar Kombes CH Patoppo menyebut, tidak benar pihaknya melakukan penangkapan terhadap Rizieq.

“Tidak benar, terima kasih,” kata Patoppo, Sabtu 12 Desember 2020.

Rizieq dipastikan hadir memenuhi panggilan polisi hari ini, Sabtu 12 Desember 2020. Ia mengaku, kedatangannya ke Polda Metro Jaya merupakan komitmen sebagai warga yang taat hukum.

“Pada malam ini saya umumkan untuk seluruh anak bangsa, Insya Allah besok hari Sabtu, tanggal 12 Desember 2020 di pagi hari, saya bersama pengacara akan datang ke Polda Metro Jaya. Insya Allah,” kata Rizieq dalam sebuah video ditayangkan kanal Youtube Front TV, Sabtu 12 Desember 2020.

“Jadi saya mau menunjukkan bahwa kita tetap punya komitmen untuk menjadi warga negara yang baik untuk patuh hukum, untuk ikut melaksanakan dari pada prosedur hukum yang ada,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini