MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Seorang gadis asal Suriah harus kehilangan kakinya akibat serangan udara yang dilancarkan Rusia. Fatma Nasuh namanya, kehilangan kaki kirinya ketika ia masih berusia tiga tahun dan telah berjalan dengan kruk sejak saat itu.
Meski demikian, Fatma tak putus asa. Dengan mengenakan ransel berwarna biru bertuliskan UNICEF, gadis cantik berambut ikal itu berdiri tegak menatap masa depan, meski dengan kedua kruk di tangannya, ia lawan keterbatasan fisiknya.
Ibunya, Sirin Nasuh mengatakan bahwa putrinya harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer setiap hari untuk pergi ke sekolah. Sang Ibu menceritakan bahwa putrinya yang masih berusia delapan tahun itu bercita-cita menjadi dokter anak agar dapat merawat anak-anak yang kehilangan anggota tubuhnya.
“Datang hujan atau salju, dia tidak pernah melewatkan satu hari pun di sekolah,” kata Ibu Fatma, melansir Middle East Monitor.
Sang ibu kemudian menceritakan, putrinya harus kehilangan kakinya dalam serangan udara Rusia di selatan provinsi Aleppo. Fatma balita di bawa ke rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri.
Saat Fatma terbangun, ia sudah tak lagi memiliki kaki kiri. Sementara saudara laki-lakinya yang berusia dua tahun harus kehilangan nyawa dalam serangan yang menewaskan banyak warga sipil Suriah.
Sirin kemudian mengatakan, mereka memutuskan untuk pindah ke provinsi utara Idlib setelah serangan rezim di Aleppo meningkat. Well, selamat meraih mimpi Fatma!