MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pemerintah Suriah mengutuk kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo ke Dataran Tinggi Golan –wilayah Suriah yang direbut Israel. Mereka mengatakan kunjungan Pompeo beraroma provokatif.
Pompeo merupakan pejabat AS pertama yang melakukan kunjungan ke Dataran Tinggi Golan. Sebagai catatan, Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian dianeksasi tahun 1981. Pada 2019, Presiden Donald Trump mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari Israel.
“Kunjungan Pompeo adalah langkah provokatif sebelum berakhirnya masa jabatan pemerintahan Trump, sekaligus pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Republik Arab Suria,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah, melansir Arab News, Jumat, 20 November 2020.
“Suriah menegaskan bahwa kunjungan kriminal semacam itu mendorong (Israel) untuk melanjutkan permusuhan yang lebih berbahaya,” sambung pernyataan tersebut.
Namun, Menlu Pompeo berdalih bila Suriah yang masih dipimpin Presiden Bashar Al-Assad menguasai Dataran Tinggi Golan maka akan menimbulkan risiko yang jauh lebih berbahaya.
“Bayangkan dengan (Presiden Suriah Bashar) Al-Assad yang mengendalikan tempat ini, risiko yang berbahaya bagi Barat dan Israel,” kata Menlu AS.