Profesi Baru Caca Handika

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penikmat dangdut tahun 1990-an pasti sangat akrab dengan penyanyi sekaligus pencipta lagu kenamaan Caca Handika. Kumis tebal dan jargon andalannya “aya-aya wae” menjadi ciri khas yang begitu melekat pada pelantun tembang hits “Undangan Palsu” ini. Meski usianya tidak lagi muda, tak lantas menghalangi Caca untuk tetap berkarya dengan membuat kanal Youtube pribadi Aya-Aya Wae.

Lewat unggahan di akun Instagram-nya bulan Juli lalu, Caca mengumumkan kanal Youtube pribadinya telah resmi dibuka dengan video pertamanya berjudul “AYA-AYA WAE Caca Handika”. Bukan vlog seperti orang kebanyakan, pria kelahiran Tasikmalaya ini menjadikan kanal Youtube miliknya sebagai wadah serial komedi yang mengundang tawa.

Bercerita seputar kehidupan masyarakat Kampung Muara Beres, Caca sebagai penulis skenario dibantu oleh rekan-rekannya mengolah banyolan sehari-hari ke dalam video berdurasi sekitar 15 menit. Bersama sang istri yang terpaut usia 21 tahun, Lusi, Caca turut terjun langsung memerankan peran sebagai sepasang suami isteri. Sampai saat ini, penyanyi berusia 63 tahun ini sudah memproduksi 9 video humor menggunakan tagar #komediviral.

Menipu warga sekitar yang hendak memancing menjadi tema terbaru yang diusung dalam serial komedinya. Diunggah pada 19 September lalu, video tersebut berhasil meraup jumlah penonton sebanyak 388 views. Jumlah views dan subscribers yang terbilang sedikit, tidak mematahkan semangat Caca untuk terus menuangkan ide kreatifnya. Bahkan, Caca Handika yang bernama asli Caca Hermanto ini juga membuat akun Instagram khusus yang membagikan berbagai unggahan eksklusif seputar serial komedi yang ia garap. Di akun Instagram @aya_ayawae.cacahandika, Caca memberikan para penggemarnya sejumlah potongan behind the scenes di balik pembuatan serial tersebut.

Meski disibukkan dengan kegiatannya menjadi Youtuber, tidak semata-mata membuat Caca vakum dari industri tarik suara. “Naik Becak Ke Istana” menjadi single terbaru yang ia luncurkan di bulan Agustus. Ia pun masih kerap kali muncul di layar kaca sebagai penyanyi maupun bintang tamu di berbagai program acara televisi seperti Okay Bos Trans7.

Nama Caca Handika mulai melejit tahun 1991 dengan lagu “Damailah,” disusul lagu-lagu populer lainnya seperti “Undangan Palsu” di tahun 1992 dan “Angka Satu” tahun 1996. Selain tenar sebagai penyanyi dangdut masa itu, Caca pun pernah mengambil kesempatan tampil sebagai aktor dalam beberapa sinetron seperti Tuyul dan Mbak Yul juga Kampung Dangdut bersama Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama.

 

Reporter: Ananda Salsabila Nadira

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini