Astra Bukan ‘Pemain Toyota Pertama’ di Indonesia, Tapi Menang Pengaruh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selama ini kita selalu mengira PT Astra adalah pemain pertama dan terbesar untuk penjualan mobil-mobil Toyota Corporation Jepang di Indonesia. Perkiraan itu salah karena perusahaan pertama yang mengimpor semi knock down (SKD) produk Toyota adalah AH Budi.

Dia adalah pendiri bisnis New Asiatic Motor Company (Nasmoco). Pada 15 April 1961, AH Budi mendirikan PT Ratna Dewi Motor untuk mengimpor sedan Tiara dari Toyota.

AH Budi memesan 7 unit mobil dengan kondisi SKD dari Thailand, lalu dirakit di garasi rumahnya di Semarang, Jawa Tengah.

Sejak saat itu, PT Ratna Dewi Motor terus mendatangkan produk-prudk mobil Toyota seperti truk FA100 dan Toyota Land Cruiser legendaris FJ40 ke Jawa Tengah.

Namun, langkah AH Budi jelas kalah dengan William Soeryadjaya yang semula juga menjadi importir truk Toyota.

Entah bagaimana mulanya, ketika manajer Toyota di wilayah Asia dan Oseania, Hideo Kamio tiba di Indonesia pada 1969 untuk mencari perusahaan lokal sebagai agen tunggal, Suhartoyo dari Kementerian Perdagangan memintanya mengandeng Astra dan pemiliknya.

Kementerian itu juga melarang Hideo menjalin usaha dengan perusahaan lain dalam hal pendirian agen tunggal mobil-mobil Toyota dari Jepang. Jadilah Toyota sebagai mitra penting dari Astra.

Truk-truk Toyota pun membanjiri areal proyek-proyek maupun kawasan industri Indonesia. Tak hanya truk, sejak 1971, setelah Amerika tidak memproduksi truk dan jip dengan setir kanan, Astra akhirnya menguasai pasar truk dan jeep Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini