Plus dan Minus Tim Liga 1 Tak Boleh Naik Pesawat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelatih Persib, Robert Alberts membeberkan plus dan minus terkait diberlakukan regulasi pembatasan transportasi di Liga 1 2020 demi mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

Dalam regulasi tersebut, setiap tim hanya boleh menggunakan bus sebagai moda transportasi ketika memainkan laga tandang. Menurut Robert, ada untung dan ruginya di dalam regulasi tersebut.

Keuntungannya adalah tuan rumah punya keunggulan dari sisi stamina karena tim lawan harus melakukan perjalanan darat lebih dulu. Sebaliknya saat timnmya bermain tandang, tenaga pemain sudah dikuras lebih dulu.

“Keuntungan bermain di kandang tentu pemain akan merasa lebih nyaman, tetap tinggal di Bandung. Tidak untungnya adalah ada banyak perjalanan yang harus dilakukan menggunakan bus,” ungkap Robert, dikutip dari Simamaung, Senin 24 Agustus 2020.

Robert menambahkan, ini menjadi tantangan baru baginya karena dituntut untuk bisa meramu program agar energi pemain tetap terjaga.

“Rata-rata harus menempuh perjalanan sekitar 12 jam untuk bertanding. Lalu butuh 12 jam lagi saat pulang, ditambah kami harus melakukan persiapan lagi untuk pertandingan berikutnya. Tapi itu bukan hanya dirasakan oleh tim kami, tapi juga oleh semua tim,” katanya.

“Meskipun untuk tim yang tinggal di Yogyakarta bisa mengurangi waktu perjalanan (karena di tengah-tengah), tetapi bagi kami cenderung lebih banyak waktu yang ditempuh untuk perjalanan. Tapi itu adalah bagian dari kondisi saat ini, jadi kami harus menerimanya,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini