Viral! Detik-detik Polisi Borgol Bocah 8 Tahun untuk Dipenjara, Ibunya Gak Terima

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah video yang menampilkan seorang bocah 8 tahun digeledah oleh polisi, diborgol, dan dijebloskan ke penjar viral di media sosial. Video itu dibagikan Benjamin Crump, pengacara yang menangani kasus George Floyd.

Penangkapan ini terjadi pada 14 Desember 2018. Bocah berkebutuhan khusus ini ditangkap polisi karena diduga telah meninju gurunya di SD Gerald Adams di Key West, Florida, Amerika Serikat.

Bocah ini stres karena guru itu terus menerus menyuruhnya duduk dengan baik di kafetaria. Namun, kemudian tiga orang petugas polisi datang ke sekolah dan memberitahu bahwa ia akan masuk penjara.

“Taukah kamu kemana kamu akan pergi? Kamu akan masuk penjara. Jadi, berdirilah dan letakkan tangan dibelakang” kata seorang petugas polisi kepada bocah yang menangis sesenggukan itu.

BACA JUGA: Viral! Pengangguran Ini Cari Pacar Perawan di Tinder, Kriterianya Bikin Kesal

Tubuh bocah itu digeledah, polisi kemudian memasangkan borgol di tangannya. Namun karena borgol terlalu besar untuk tangan mungilnya, petugas menyuruhnya untuk berjalan dengan tangan di depan menuju mobil patroli.

“Kamu harus mengerti ini sangat serius. Dan aku membencimu karena aku berada di posisi untuk melakukan ini. Ok? Kamu membuat kesalahan dan harus belajar dari masalah itu. Jangan mengulang kesalahan yang sama, oke?” ujar seorang petugas.

Di kantor polisi, bocah itu diambil DNA, sidik jari, foto hak asuh, dan dimasukkan ke dalam sel selama beberapa menit. Digennaro mengatakan kejadian ini menimbulkan trauma mendalam bagi anaknya.

Sang ibu, Bianca Digennaro tidak terima dengan cara polisi menangani anaknya yang dirasa berlebihan. Dia menggugat kota, distrik sekolah, tiga petugas polisi bernama Michael Malgrat, Kenneth Waite, dan Fred Sims, guru Ashley Henriquez, kepala sekolah Fran Herin, dan asisten kepala sekolah Kyle Sheer.

Dilansir dari The Daily Beast, Jumat 14 Agustus 2020, Digennaro mengatakan bahwa anaknya mengalami sejumlah masalah emosional dan perilaku, mulai dari ADHD, depresi, dan kecemasan

BACA JUGA: Viral Pasangan Pengantin Pakai Baju Bergambar Doraemon, Netizen: Yang Penting Sah!

“Anak saya cacat dan pihak berwenang berusaha menjadikannya kriminal,” kata Digennaro.

“Saya di sini untuk putra saya, karena saya menolak untuk membiarkan mereka menjadikannya narapidana pada usia 8 tahun, hanya karena dia mengalami gangguan mental,” ungkapnya.

Di lain pihak, Kepala Polisi Key West Sean T. Brandenburg mereka tidak melakukan kesalahan dalam penangkapan itu dan hanya mengikuti prosedur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini