Viral! Pesanan Netizen Ini Dibawa Kabur Ojek Online, Kok Bisa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hadirnya transportasi ojek online tentu memudahkan aktivitas masyarakat. Namun, segala sesuatu yang berbasis online tentu memerlukan kepercayaan dan kewaspadaan yang tinggi.

Hal itu agar kamu tak senasib dengan wanita satu ini. Kisahnya viral di sosial media Twitter, @EdiGamers21. Ia menceritakan pengalaman berbelanja di sebuah e-commerce dan memakai jasa antar oleh ojek online.

“Aku lagi nyari Ipad untuk pacarku. Terus karena nyari second nggak ada yang cocok, akhirnya kita mutusin untuk beli baru. lewat tokped dan pake gosend instant, soalnya emang perlu banget,” tulisnya, Rabu 27 April 2022.

Namun, alih-alih diantarkan, barang yang ia beli malah dibawa kabur oleh pengemudi ojol itu.

“Kami tunggu barang itu ngga sampe-sampe dan nggak ada kabar dari driver. Tiba-tiba ada notifikasi kalo barang sudah sampai dengan keterangan ngga jelas. Kita berusaha telfon gojeknya nggak ada yang ngangkat. Kami langsung komplain ke tokopedia dan disuruh nunggu,”  jelasnya.

Tak tinggal diam, korban pun segera melaporkan kejadian ke pihak e-commerce dan mitra ojek online tersebut. Namun, belum sempat dijawab, seorang yang mengaku driver ojol itu menghubungi korban dan mengatakan barangnya jatuh di jalan.

Sontak, pengakuan driver itu membuat korban curiga. Ia pun memaksa agar driver itu mengantarkan barang miliknya apa pun kondisinya. Korban juga mengancam akan melaporkan driver itu ke kantor polisi.

Alhasil, kisah driver ojol yang membawa kabur barang pelanggan ini viral di sosial media. Netizen pun berharap pelaku segera ditemukan dan pihak ojek online bisa bertanggung jawab.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini