Viral! Cewek Ini Disuruh Ganti Foto Profil WA oleh Istri Orang, Katanya ‘Mengundang’

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Ada-ada kelakuan istri zaman sekarang yang ketakutan suaminya kepincut sama perempuan lain. Yups, fenomena perempuan yang suka ngerebut suami orang alias pelakor ini emang lagi heboh banget di Indonesia.

Nah, baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan unggahan akun Twitter @pradipthatia yang disuruh mengganti foto profil Whatsapp (WA) dirinya oleh seorang wanita. Akun tersebut mengunggah sebuah foto dari tangkapan layar percakapan WA antara keduanya.

Nama wanita pengirim ditutupi oleh stiker sehingga tidak diketahui identitas si pengirim. Namun, dalam percakapan tersebut dapat disimpulkan bahwa si pengirim takut suaminya kepincut akun @pradipthatia.

Sebab, katanya foto profil @pradipthatia disebut ‘mengundang’. Mungkin fotonya cantik atau seksi sehingga membuat wanita itu khawatir suaminya bakal selingkuh.

Dalam postingan yang viral itu, akun tersebut disebut ‘mengundang’. Ia pun menggunggah tangkapan layar foto profil WA-nya.

Diakhir percakapan, nampaknya akun @pradipthatia menghapus kontak si pengirim agar foto WA-nya tak terlihat di handphone pengirim.

Postingan ini pun viral di media sosial. Banyak yang terheran-heran mengapa si wanita yang mengirim pesan tersebut malah mengatur orang lain, bukan suaminya sendiri.

“LAH SUAMINYA DONG YANG DIATUR 🤣🤣 heran malah ngatur orang lain,” komentar @heys**vv.

“Lakinya yang ngawur, orang lain yang diatur,” celoteh @yohanesd**sta.

“Yawlaaa ada ya cewek begitu. Aku ga pernah kalopun pacarku tergoda ya aku tegur cowokku lah. Hadeeuh masa ceweknya ditegur😁,” tulis @April***Riefa.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini