Viral! Anggota DPRD Kota Depok Hukum Push Up, Hingga Menginjak Supir Truk

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota DPRD Kota Depok tengah memberikan hukuman kepada seorang supir truk viar di media sosial.

Anggota DPRD Kota Depok yang diketahui bernama Tajudin Tabri yang merupakan Wakil Ketua DPRD Depok memberikan hukuman kepada supir truk untuk push up dan berguling-guling di jalan raya.

Bukan tanpa alasan, ia memberikan hukuman tersebut lantaran sang supir truk merusak portal yang ada di Jalan Krukut, Kelurahan Limo karena tersenggol truk saat melintas.

Aksinya pun dikecam banyak netizen karena saat memberikan hukuman, Tajudin Tabri terlihat seperti menginjak sang supir dengan menggunakan kakinya.

Ia pun telah memberikan klarifikasi dan tidak menyangkal bahwa yang ada di dalam video yang kini viral adalah benar dirinya, dan memang kronologinya seperti yang terekam di dalam video.

Tajudin Tabri mengaku emosi, namun ia membantah bahwa ia tidak menginjak seperti yang dituduhkan oleh netizen.

“Saya emosi pak, tapi itu saya gak injek pak cuma saya suruh guling-guling saya suruh push up,” ucapnya.

Tajudin pun menambahkan bahwa ia hanya ingin memberikan efek jera, ia juga meminta maaf apabila apa yang dilakukannya tidak berkenan di masyarakat.

“Maksudnya efek jera, tapi kalo memang menurut temen-temen dan menurut masyarakat yang sudah melihat saya minta maaf memang itu didasari rasa dorongan masyarakat,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini