Tanggapi Foto 3 Istri Cantiknya yang Viral, Lora Fadil: Nikmatnya Poligami Cuma 10 Persen

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Anggota DPR RI baru Achmad Fadil Muzakki Syah atau Lora Fadil beberapa waktu belakangan menjadi sorotan publik. Pasalnya, ia membawa ketiga istri cantiknya saat pelantikan DPR RI pada 1 Oktober 2019 lalu.

Tak hanya itu, Lora semakin jadi perbincangan hangat lantaran ia tertidur di kursi saat rapat paripurna DPR. Foto-fotonya pun menyebar luas di jagat maya.

Usai berita tentang dirinya viral di media sosial, Lora Fadil pun akhirnya angkat bicara. Lewat sebuah unggahan video ia memberikan tanggapannya.

Yang menarik, dalam video tersebut Lora Fadil mengaku jika nikmatnya poligami hanya 10 persen.

“Saya yang berpoligami ini dengan Allah diberikan hanya 10 persen saja kebahagiaannya,” kata Fadil dalam video tersebut.

“Lalu yang 90 persen itu apa? Itu sangat bahagia,” tambah Fadil, dikutip Minggu, 6 Oktober 2019.

Ia pun menjelaskan, kehidupan rumah tangganya juga tak bisa luput dari pertengkaran. Itu sudah biasa dan menjadi sunatullah.

Namun, ia bersama ketiga istrinya mencoba untuk selalu tampil bahagia. “Karena ketika saya ribut, ketika saya tidak bahagia, saya lupa mengambil HP untuk merekamnya,” katanya.

“Juga pas lagi kebetulan ribut, juga tidak ada rekan wartawan yang mewawancarai. Jadi seperti itu,” ujar Lora Fadil.

Lora pun mengingatkan para pria di luar sana yang hobi bergonta-ganti pasangan agar memilih “jalur” yang sah saja.

“Kenapa harus berganti-ganti pasangan yang tidak sah. Yang sah saja bisa bahagia. Bisa indah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini