MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah kisah mengharukan viral di media sosial Twitter belakangan ini. Dari tweet yang disebarkan oleh akun Twitter @alvinmalana itu menampilkan seorang dosen yang memperbolehkan mahasiswinya untuk membawa anaknya masuk ke dalam kelas.
Dosen yang mengaku bernama Abdul Gaffar Karim itu sedang mengajar kelas pascasarjana di Universitas Islam Indonesia (UII). Ia mempersilakan salah seorang mahasiswinya unutuk membawa sang anak ke dalam kelas.
Tak hanya itu, pria itu juga menggendong bayi dari mahasiswi tersebut, agar ibunya bisa presentasi dengan nyaman.
Kisah hari ini dari Dosen Fisipol ugm Pak Abdul Gaffar Karim ??? pic.twitter.com/EruWvhntrr
— Muhammad Alvin Malana (@alvinmalana) December 12, 2019
Abdul Gaffar membagikan kisah ini melalui Facebook pribadinya. Ia mengungkapkan saat itu ada salah satu mahasiswi yang meminta izin untuk bisa presentasi duluan. Mahasiswi itu menyebut sedang buru-buru karena harus mengurus anaknya yang menangis di luar kelas.
Dari unggahannya, Abdul Gaffar mengatakan bahwa sang anak juga punya hak untuk berada dekat dengan ibunya. “Lah, bawa saja masuk ke sini. Ikut di kelas. Itu adalah hak dia untuk bersamamu. Kita buat kelas ini ramah anak,” tulisnya.
Mahasiswi tersebut sempat menolak membawa masuk anaknya, dengan alasan takut mengganggu kenyamanan proses belajar. Namun lagi-lagi Abdul Gaffar membantah alasan tersebut.
Di sebuah kelas pasca-sarjana hari ini, seorang mahasiswi minta ijin untuk presentasi duluan, karena harus buru-buru…
Posted by Abdul Gaffar Karim on Thursday, December 12, 2019
“Soal keganggu itu pasti. Tapi keganggu-keganggu dikit, tidak masalah toh. Sana bawa masuk,” katanya.
Mahasiswi itu akhirnya keluar kelas untuk membawa masuk anaknya. Ia dipersilakan untuk presentasi lebih dulu. Saat ibunya presentasi, anak bayi itu kemudian digendong oleh Abdul Gaffar sendiri.
Tulisan miliknya itu viral dan menyebar ke media sosial. Sikap toleransi dari dosen tersebut ternyata menarik banyak perhatian warganet. Banyak yang memuji perilaku mulia tersebut yang jarang dilakukan oleh dosen lain.
“Nice Pak, Hak Anak dekat dg Ibu, dan Hak Ibu mendapat Pendidikan, Kampus Fasilitasi dan Kelas mendukung, Iklim Pendidikan yg Super,†tulis @eriestoctavist.
“Mungkin ini yang dimaksud sebagai dosen penggerak oleh Mas Nadiem…,†komentar @ken_aryadharma.
Akun @Korross1 juga ikut merespon tweet tersebut, “Alhamdulillah sudah menghargai kemanusiaan,†tulisnya. (Dinda)