Profesi Aneh, Fotografer dan Pelanggan Sama-sama Telanjang!

Baca Juga

MATA INDONESIA, MADRID – Ada begitu banyak profesi di dunia yang terbilang tak biasa, seperti yang dilakoni seorang perempuan di Spanyol. Yulia Smetana namanya yang berprofesi sebagai fotografer.

Sekilas memang terdengar biasa, namun Yulia melakukannya dengan telanjang. Ya, tanpa mengenakan sehelai kain pun di tubuhnya. Menariknya, objeknya juga melakukan hal serupa.

Yulia merekam dan memfilmkan swingers, pasangan telanjang, kelompok erotis, pria ataupun perempuan lajang, serta orang-orang non niner yang menginginkan materi untuk situs kencan mesum.

“Saya secara terbuka menawarkan video rumahan artistik dan fotografi hingga hubungan intim – sangat menyentuh dan melampaui penghalang seni porno,” kata Yulia Smetana, melansir Metro.

Yulia juga memilih untuk telanjang, agar subjeknya merasa lebih santai. Dan diakuinya bahwa tanpa mengenakan busana ketika ia sedang memotret memberi efek positif pada pelanggannya.

“Itu memudahkan kita semua dan biasanya menghilangkan kebutuhan untuk mendapatkan jam pertama yang nyaman satu sama lain. Anda memiliki satu jam dari “hai” ke “bisakah Anda masturbasi perlahan” dan tidak ada cara untuk membuatnya nyata (dan terlihat nyata) jika Anda tidak nyaman,” tuturnya.

Hal ini bukanlah hal yang aneh bagi Yulia yang ternyata merupakan seorang nudist dalam kehidupan sehari-hari.

Saya seorang nudist sejati, karena bagi saya tidak nyaman untuk berpakaian. Ketika ada pemotretan, di mana pasangan itu telanjang dan suhu di luar 30+°C, saya hanya memakai kamera saya,” sambungnya.

“Saya telah melakukan fotografi selama bertahun-tahun dan jika Anda bekerja dengan amatir – namun ingin memberikan hasil yang konsisten dan profesional, Anda harus membuat pengaturan yang membuatnya menjadi kenyataan,” tambahnya.

Yulia mengatakan dia selalu memuja keindahan tubuh manusia dan merasa seni berpakaian berpura-pura menjadi sesuatu yang tidak nyata.

“Saya mencoba menangkap dalam pekerjaan saya apa yang terjadi ketika pintu tertutup, tidak ada sensor yang mengawasi dan semuanya baik-baik saja selama semua setuju, termasuk saya menontonnya,” katanya.

Sebagian besar pasangan yang tertarik dengan layanannya cenderung berusia akhir 40-an. Namun, tidak sedikit pula yang berusia do bawah 30 tahun.

Menjelang tahun 2022, Yulia berharap gaya fotografinya dan seksualitas secara umum akan lebih diterima.

“Ini hampir tahun 2022 dan kita akhirnya harus menyadari bahwa seksualitas adalah kebutuhan manusia yang sangat mendasar dan harus ditoleransi, diterima dan didukung seperti itu,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini