MATA INDONESIA, KINSHASA – Pihak berwenang Republik Demokratik Kongo melaporkan bahwa sedikitnya 26 orang meninggal dunia ketika kabel dengan tegangan tinggi terjatuh ke saluran drainase di sebuah pasar di ibu kota negara tersebut.
“Kabel putus dan ujung kabelnya jatuh ke parit yang terisi air setelah hujan pagi. Saat ini, 26 orang tewas karena tersengat listrik,” kata juru bicara pemerintah provinsi Kinshasa, Charles Mbutamuntu, kepada kantor berita AFP.
Kepala polisi Kinshasa Sylvano Kasongo mengatakan bahwa beberapa orang di antaranya meninggal dunia di tempat.
Melansir Al Jazeera, parit tersebut melintasi pasar makanan Matadi-Kibala yang populer di barat kota, sebuah kota metropolitan yang luas dengan lebih dari 10 juta jiwa.
“Sebagian besar orang yang terbunuh adalah pedagang dan pelanggan, dan beberapa orang yang lewat. Jenazah dibawa ke kamar mayat dan penyelidikan telah dibuka untuk menetapkan tanggung jawab,” kata Mbutamuntu.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, orang-orang meratap di sekitar beberapa mayat yang tergeletak di genangan air tempat mereka jatuh, dengan buah-buahan dan sayur-sayuran segar berserakan di sekitar mereka.
“Setiap kali ada setetes hujan, airnya tidak mengalir tetapi meluap ke pasar karena parit tersumbat, dan semua pedagang harus bekerja dengan kaki mereka di dalam air,” kata salah satu pedagang, Christelle Zindo.
Zindo juga mengutuk ketidakpedulian total dari pihak berwenang untuk masalah ini.
Infrastruktur kelistrikan di Republik Demokratik Kongo seringkali tidak terpelihara dengan baik. Di Kinshasa, yang rentan terhadap hujan tropis, beberapa distrik rawan banjir akibat sistem drainase era kolonial yang tidak terpelihara dengan baik.