Mike Tyson Diminta Jadi Duta Tanaman Ganja

Baca Juga

MATA INDONESIA, LILONGWE – Legenda tinju dunia, Mike Tyson diminta menjadi duta tanaman ganja untuk sebuah negara di Benua Afrika, Malawi. Sebagaimana diketahui bahwa Tyson saat ini tengah menggeluti bisnis daun ganja di Amerika Serikat.

Pemerintah ingin mengikat beberapa investor dan bahkan pembeli potensial,” kata juru bicara Kementerian Pertanian Malawi, Gracian Lungu mengatakan kepada kantor berita AFP, melansir Vice.

Kepala Asosiasi Ganja AS cabang Malawi, Wezi Ngalamila, mengatakan bahwa Tyson yang kini berusia 55 tahun itu telah menerima undangan dan berencana mengunjungi Malawi.

Tahun lalu Malawi, yang terkenal dengan varietas ganja Malawi Gold-nya, melegalkan budidaya gulma untuk tujuan pengobatan. Kini, Malawi berharap dapat melakukan ekspor ganja ke luar negeri untuk meningkatkan sektor ekonomi.

Namun, penunjukkan Tyson sebagai duta ganja Malawi menuai kritik kelompok masyarakat sipil di negara tersebut. Pasalnya, Tyson merupakan mantan narapidana yang dipenjara tahun 1992 atas kasus pemerkosaan remaja berusia 18 tahun di Indiana.

“Kami tidak dapat memahami mengapai Malawi ingin memiliki pemerkosa terpidana sebagai duta mereknya, terutama saat ini, ketika upaya untuk mengekang kekerasan terhadap perempuan adalah bagian dari agenda pemerintah,” demikian pernyataan kelompok tersebut.

Malawi adalah salah satu dari banyak negara di Afrika, termasuk Lesotho, Maroko, Rwanda, dan Zambia, yang telah mendekriminalisasi penggunaan ganja atau melegalkan budidaya obat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kulon Progo Terapkan Langkah Pencegahan Maksimal Atasi PMK, Penutupan Pasar Hewan dan Vaksinasi Massal

Mata Indonesia, Kulon Progo - Pasar Hewan Terpadu Pengasih di Kulon Progo akan ditutup selama 14 hari mulai Sabtu (25 Januari 2025) hingga 7 Februari 2025 nanti. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Bumi Binangun.
- Advertisement -

Baca berita yang ini