Latah! Kembali Viral Seorang Wanita Jual Rumah dan Siap Dinikahi Pembelinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sepertinya jual rumah dan mendapatkan bonus pemiliknya tengah booming di media sosial. Kali ini terjadi lagi di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Seorang janda bernama Eka Wati (32) tengah viral lantaran menjual rumah di media sosial Facebook miliknya dengan akun Eka Maeyka dan siap dinikahi oleh pembeli jika cocok.

Dalam postingannya tersebut, ia menjual rumah seharga Rp 500 juta tersebut dikarenakan ke dua anaknya tidak mau pindah dari rumah tersebut. Sedangkan rumah tersebut merupakan harta gono gini.

“Jadi memang saya jual, karena saat membangun rumah juga ada uang pribadi saya 50 persen dari situ,” ujar Eka, di Jalan Kopong, Pelingkau, Kelurahan Baru, Pangkalan Bun, Rabu 19 Agustus 2020.

Eka mengaku menjual rumah tersebut atas permintaan mantan suaminya yang baru tiga bulan ini bercerai dengan dirinya. Sehingga ia berniat menjualkan rumah tersebut di media sosial dan apabila cocok berjodoh dengan pembeli, maka bisa tetap tinggal di rumah tersebut bersama dengan kedua anaknya.

Kendati demikian, ia tidak melayani Direct Messenger dan tidak meninggalkan nomor telepon, jadi untuk penjualan seputar rumah hanya cukup di kolom komentar saja.

Ukuran tanah yang dijual 12×12 M, bangunan type 90 dan sudah SHM, permintaan harga sesuai kesepakatan dengan mantan suami Rp 500 juta. “Untuk kriteria calon suami yang diinginkan yang menerima saya dan sayang kepada anak-anak saya, serta dapat bertanggung jawab,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini