Ingat Oli London yang Vermak Muka Mirip Jimin BTS? Hidungnya Hampir Copot

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Masih ingat dengan pria bule bernama Oliver atau Oli London terobsesi mirip Jimin BTS? Pria 29 tahun ini bahkan sudah menghabiskan lebih dari Rp 2,1 miliar agar wajahnya bisa dibuat semirip mungkin dengan Jimin.

Namun, baru-baru ini dia mendapat kabar buruk jika hidungnya bisa saja copot atau menghitam.

Hal ini dia ketahui ketika hadir di acara E! ‘Hooked On The Look’. Oli dipertemukan dengan para dokter bedah karena keinginannya memperbaiki hidung agar lebih mirip Jimin.

Sebagai informasi, sebelumnya Oli diketahui sudah beberapa kali melakukan operasi hidung di berbagai negara, seperti Korea Selatan, China, Polandia, dan Armenia.

Oli pun mengaku berniat untuk memperbaikinya lagi dan pergi ke Korea untuk mendapatkan rahang V-line seperti Jimin.

“Hidung kamu sudah semirip mungkin (dengan Jimin). Kamu sudah selesai (tidak perlu lagi operasi),” kata dokter Paul Nassif.

“Aku takut dengan apa yang kamu katakan seperti mengenai hidungku bisa jatuh atau menjadi hitam,” kata Oli.

“Akan menjadi mimpi burukku. Bahkan tidak punya hidung? Aku lebih baik punya hidung yang besar dari pada tidak punya hidung,” imbuhnya.

Meskipun serangkaian operasi yang dia lakukan bisa berakibat fatal, Oli mengaku masih bertekad memperbaiki wajah agar semirip mungkin dengan Jimin BTS.

“Dr Nassif memang yang terbaik. Jadi aku agak harus mendengarkan sarannya. Tapi aku juga harus meneruskan impianku untuk terlihat seperti Jimin,” ujar pria itu.

Setelah syuting acara tersebut, Oli pun diketahui langsung terbang ke Korea untuk mengoperasi rahang. Oli juga mengatakan telah melakukan beberapa operasi lain, termasuk hidung.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini