Heboh! Wanita Tegar Saksikan Suaminya Nikah Lagi, Netizen Gemas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat maya kini tengah dihebihkan oleh aksi para suami yang memutuskan untuk menikah lagi. Bukan hanya di sinetron, peristiwa itu pun terjadi di dunia nyata.

Seperti video yang viral baru-baru ini. Heboh rekaman yang diunggah akun gosip @lambe_turah memperlihatkan sepasang pengantin yang tengah disalami warga.

Sekilas tak ada yang aneh dengan video tersebut. Sampai tersorot seorang wanita dibelakang pengantin yang menangis tersedu-sedu.

Menurut keterangan video tersebut, wanita itu merupakan istri pertama dari sang pria yang memutuskan untuk menikah lagi.

“Ketika istri tua mengikhlaskan suami untuk menikah lagi, walaupun hati begitu sakit dan gak kuat,” tulis keterangan video tersebut.

Lewat rekaman itu, terlihat wanita yang memakai kerudung menangis tersedu-sedu di belakang para pengantin. Ia hanya bisa memandangi suaminya bersanding dengan wanita lain di depan matanya sendiri.

“Insya Allah surga jaminannya, yang sabar ya mba,” tulis keterangan itu.

Alhasil, video tersebut pun mendapat banyak komentar dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang merasa gemas lantaran wanita itu rela untuk dimadu.

“Surga banyak jalan kok g harus mau dimadu,” kata akun faz.hasan.

“Kok mau sih dimadu?,” tulis akun laloey1485.

“Ngapain ga mikir diri sendiri aja, toh gaada yg mikirin kamu. Pisah aja lah klo gw,” kata deweitjahyadi.

Tak diketahui di mana peristiwa itu terjadi. Namun, video tersebut sudah ditonton lebih dari 1 juta kali di akun tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -

Baca berita yang ini