Dikabarkan Tak Akur dengan Putrinya, BTP: Dari Kecil Dia Dididik Seolah Saya Gak Sayang!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali jadi sorotan. Kali ini, lantaran kabar seputar hubungannya dengan sang putri, Nathania yang disebut-sebut tak akur.

Dalam sebuah tayangan di kanal Youtube Panggil Saya BTP, Ahok pun memberikan penjelasan mengenai kabar tersebut. Dalam video tersebut, ia menjelaskan jika hubungannya dengan ketiga anaknya baik-baik saja.

Ia bahkan baru saja menghabiskan waktu bersama ketiga anaknya dengan makan bersama.

“Kemarin saya makan sama 3 anak-anak, sama mama saya. Ya makan yang agak mahal lah. Anak-anak makannya banyak, kalau cuman daging 80 gram nggak cukup, nggak apa-apalah sekali-sekali.

“Makan double porsi satu orang Rp 3 juta nggak apa-apa,” kata BTP, dikutip Jumat, 19 Juli 2019.

Ahok kemudian menjelaskan lebih lanjut, hubungannya dengan anak laki-lakinya cukup dekat. “Anak laki saya nggak masalah,” ujarnya.

Namun, hubungannya dengan sang putri memang sedikit berbeda. “Anak perempuan saya ulang tahun saya siapkan kado, saya tulis surat. Anak perempuan saya tuh dari kecil dididik tuh seolah-olah saya nggak sayang dia,” kata Ahok.

Ahok pun mengatakan, wajar jika hubungannya dengan sang putri menjadi renggang pasca perceraiannya dengan Veronica Tan. “Baru remaja, dia membela mamanya,” kata Ahok.

Namun, ia mengaku tetap menyayangi ketiga anaknya dan akan selalu mendoakan putrinya. “Saya tetapkan doakan, tiap pagi saya kirimkan renungan,” ujarnya.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini