MATA INDONESIA, KIEV – Seorang tentara Rusia terlihat memegang dua granat – sambil mengangkatnya ke udara, saat ia berjalan di antara warga Ukraina. Aksi ini ia lakukan agar warga Ukraina takut dan menyerah.
Bukannya takut, warga justru merekam aksi tentara Rusia tersebut. Warga Ukraina yang marah bahkan mengejek tentara Rusia tersebut sambil berteriak “malu”, ketika sang tentara berjalan melewati kerumunan warga.
“Jangan berjalan-jalan memamerkan granat Anda,” kata yang lain, melansir Daily Mail, Jumat, 4 Maret 2022.
Sementara sejumlah warga nekat berdesak-desakan dengan tentara itu, mereka tampaknya tak menyadari bahaya dari granat tersebut. Kejadian ini berada di Kota Konotop yang terletak di pantai selatan Ukraina.
Berdasarkan laporan, tentara tersebut berbicara dengan Walikota Konotop, Artem Semenikhin dan menyampaikan ultimatum – menyerah atau melawan, menyusul kepungan tentara Rusia atas wilayah tersebut.
Walikota Semenikhin, yang berbicara dari pusat kota setelah tentara Rusia pergi, terdengar menanyakan penduduk pilihan mana yang mereka inginkan, yang dijawab oleh warga setempat: “Tentu saja melawan.”
Kejadian ini berlangsung nyaris bertepatan dengan direbutnya kota Kherson – ibu kota regional berpenduduk 300.000 jiwa di Laut Hitam, pada Kamis (3/3) pagi waktu setempat.
Sejauh ini, pasukan Rusia telah mengepung kota-kota besar, termasuk Chernihiv, di barat laut, dan Mariupol, di selatan, serta Kiev dan Kharkiv, dua kota terbesar Ukraina – meskipun semuanya tetap di bawah kendali Ukraina.