Berhenti Merokok Setahun, Pria Ini Sukses Nabung Bergepok-gepok Uang

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Merokok merupakan kebiasaan buruk yang sebaiknya ditinggalkan. Tak hanya berdampak negatif bagi kesehatan tubuh, kebiasaan merokok sejatinya juga membuang-buang uang.

Budget puluhan ribu yang digunakan untuk membeli rokok semestinya bisa dipakai untuk membeli keperluan lain yang lebih bermanfaat. Seperti yang dilakukan pria satu ini. Kisahnya pun viral usai diunggah akun Instagram @makassar_iinfo.

Dalam postingan akun Instagram tersebut, tampak sebuah surat perjanjian antara sepasang suami istri berisi pernyataan sang suami yang akan berhenti merokok.

“Mulai saat ini jam 8 malam, Kamis (09/05/2018), Saya berjanji kepada istri saya untuk berhenti berjudi, merokok, minum tuak, bir, arak dan lain-lain, melirik istri orang, dan bergaul. I love you, istriku,” tulis I Nengah Asiharta, dikutip Jumat, 12 Juli 2019.

SUrat tersebut juga diberi materai dan ditandatangani oleh pasangan suami tersebut.

Pada unggahan foto berikutnya, terlihat gepokan uang tabungan sang suami hasil menyisihkan “uang rokok”.

Terlihat uang pecahan Rp 20 ribu yang dikumpulkan Nengah selama setahun terakhir. Tak diketahui pasti berapa jumlahnya, namun terlihat cukup banyak.

Uang hasil berhenti merokok itu pun diberikan Negah kepada istrinya. Postingan tersebut pun menuai komentar banyak netizen.

Banyak netizen memuji tindakan Nengah.

“Yaallah semoga suamiku cepat sadar dan ada kemauan untuk berhenti meroko. Amin,” tulis akun @zeaener.

“Lelaki idaman, susah dapat yang seperti itu… yang ada rela gak makan demi merokok,” tulis akun @ noviasherhanasha.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini