Tak Boleh Sembarangan! Ada Pantangan Saat Ibadah Menjelang Wukuf

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mahkamah Agung Arab Saudi sudah memutuskan puncak ibadah haji yaitu wukuf di Padang Arafah pada Jumat 8 Juli 2022. Artinya sehari setelahnya maka ada perayaan Idul Adha yang jatuh pada hari Sabtu 9 Juli 2022.

Nah, sebelum menjalankan puncak ibadah haji, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh Jemaah Haji. Karena kalau ada pelanggaran maka jemaah haji akan mendapatkan sanksi

Dalam melaksanakan ibadah haji terdapat larangan yang perlu diketahui para jemaah haji. Apabila aturan ini dilanggar akan terkena sanksi yang berkaitan dengan ibadahnya.

Ketika sudah memasuki ihram, jamaah haji tidak boleh bersikap sembarangan. Menyadur Nu Online, ini beberapa larangan dalam haji saat menjelang puncak haji yaitu wukuf di Padang Arafah.

  1. Berpakaian. Jemaah laki-laki saat sedang ihram tidak boleh mengenakan pakaian berjahit seperti celana dalam, kaos dalam, jubah dan lainnya. Termasuk juga pakaian yang membentuk tubuh. Kemudian untuk perempuan, ada tambahan cadar dan juga sarung tangan. Selain itu, tidak boleh mengenakan alas kaki yang tertutup, serta penutup kepala semacam topi.
  2. Mencukur dan memotong kuku, rambut maupun bulu yang ada di badan. Akan tetapi, hal tersebut menjadi pengecualian apabila terjadi secara tidak sengaja.
  3. Larangan menikah, melamar dan menikahkan . Dalam hadis riwayat Muslim, Nabi Muhammad bersabda “Tidak boleh seorang yang sedang berihram menikah, tidak boleh menikahkan, dan juga melamar.”
  4. Memburu binatang darat yang liar, seperti rusa. Namun perkecualian seperti ikan, kambing, ayam, sapi, ataupun unta.
  5. Suami istri berhubungan intim. Hal tersebut ada dalam Al Quran surah Al-Baqarah Ayat 197. Pantangan lainnya bercumbu, rayu-rayuan, sentuh-sentuhan dan sebagainya.

Adapun pantangan jamaah haji saat melakukan wukuf yakni:

  1. Melakukan wukuf di luar wilayah Padang Arafah.
  2. Keluar dari Padang Arafah, sebelum matahari terbenam.
  3. Menghabiskan waktu untuk mendaki Jabal Rahmah dan menuliskan prasasti sampai tidak fokus beribadah.
  4. Lebih menyibukkan diri dengan berjalan-jalan dan berbelanja.
  5. Menyibukkan diri berfoto-foto ria di Arafah.
  6. Berdoa menghadap Jabal Rahmah dan membelakangi kiblat.
  7. Tidur dan tidak memaksimalkan berdoa dan berdzikir.

Reporter: Azzura Tunisya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini