Mata Indonesia, Jayapura – Ketahanan pangan Papua diperkuat melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga akademis, dan instansi pengawasan pangan.
Pemkot Jayapura bekerja sama dengan Universitas...
Mata Indonesia, PAPUA - Ketahanan pangan di Papua menunjukkan kemajuan signifikan seiring menguatnya arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil...
Oleh : Loa Murib
Upaya memperkuat ketahanan pangan di Papua semakin menunjukkan arah yang semakinprogresif. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, lembaga akademis, dan otoritasmoneter terus memperkuat koordinasi untuk memastikan Papua mampu mencapaikemandirian pangan yang menjadi prasyarat bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam konteksini, ketahanan pangan bukan hanya persoalan kecukupan produksi, tetapi juga menyangkutstabilitas harga, pemanfaatan teknologi, transformasi ekonomi lokal, hingga penguatankapasitas pelaku utama di sektor pertanian. Papua memiliki potensi lahan yang luas dan subur, namun belum sepenuhnya dioptimalkan. Karena itu, penguatan kebijakan dan sinergimultipihak menjadi kunci untuk membawa Papua menuju masa depan pangan yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing.
Salah satu langkah strategis yang mendapat perhatian adalah pemanfaatan dana OtonomiKhusus (Otsus) untuk memperkuat sektor pertanian. Komisi IV DPR RI menilai bahwa dana Otsus yang cukup besar harus menjadi modal utama bagi percepatan pembangunan pertanianberbasis lokal. Menurut pandangan Riyono dari Komisi IV DPR RI, potensi penguatanketahanan pangan melalui dana Otsus akan sangat bergantung pada komitmen politikpemerintah daerah dalam memberikan pendampingan kepada petani. Ia menekankan bahwajumlah petani di Papua masih relatif sedikit akibat faktor kultur dan minimnyapendampingan. Padahal, tanah Papua memiliki kesuburan yang tinggi dan mampu memenuhikebutuhan pangan sendiri tanpa harus terlalu bergantung pada pasokan dari luar daerah. Pandangan tersebut menggambarkan bahwa kebijakan yang tepat dan terarah sangat diperlukan untuk memperkuat peran petani lokal sebagai aktor utama pembangunan panganPapua.
Komitmen memperkuat pangan lokal juga terlihat dari langkah Pemerintah Kota Jayapura yang menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dalam membangun model pertanian dan perikanan modern. Kolaborasi ini mencerminkan bahwa peningkatanproduktivitas membutuhkan dukungan keilmuan dan teknologi yang mampu memberikaninovasi di tingkat akar rumput. Wakil...
Mata Indonesia, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat kemajuan signifikan di sektor pangan nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat...
Mata Indonesia, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan menjadi prioritas utama dalam tahun...
Oleh: Bara Winatha*)
Pemerintah terus menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional melalui langkah-langkah strategis yang menyentuh hulu hingga hilir sektor pertanian. Dalam beberapa bulan terakhir,...
Mata Indonesia, Jakarta — Pemerintah optimistis Indonesia akan segera mencapai swasembada pangan dalam tiga bulan ke depan, seiring meningkatnya produksi beras nasional dan penguatan...
Mata Indonesia, Jakarta – Pemerintah menegaskan komitmen kuat untuk menghentikan impor beras dan mencapai swasembada pangan nasional pada akhir tahun 2025. Langkah ini menandai...
Mata Indonesia, Jakarta — Keberhasilan Indonesia mencatatkan produksi beras tertinggi sepanjang sejarah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan....
Oleh: Yandi Arya Adinegara)*
Panen raya jagung serentak yang digelar di berbagai daerah Indonesia, menjadibukti nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat tercapainya swasembadapangan. Dalam acara panen yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, kepolisian, hingga anggota DPR, terlihat jelas bahwa pemerintah tengahmengoptimalkan sektor pertanian, khususnya jagung, sebagai bagian dari program besar untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa panen rayajagung ini merupakan momentum penting dalam mewujudkan swasembada pangandi Indonesia. Ia menyatakan bahwa keberhasilan panen serentak ini membuktikanbahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju swasembada pangan.
Produksi jagung nasional meningkat sebanyak 2,7 juta ton dengan tambahan nilaisekitar Rp15 triliun yang langsung dinikmati petani. Peningkatan tersebut menjadiindikasi bahwa kebijakan pemerintah selama ini berhasil mendukung sektorpertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Keberhasilan ini, menurutnya, juga tidak lepas dari kebijakan penyederhanaan regulasi yang mempermudah petanidalam mengakses sarana produksi dan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
Penyederhanaan regulasi, pengadaan sarana produksi yang dipermudah, dan bantuan alsintan yang terus diberikan menjadi salah satu faktor utama kesuksesanpanen raya jagung ini. Pemerintah, menurutnya, berkomitmen untuk melakukansegala cara demi kesejahteraan petani. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahsangat serius dalam mencapainya, dan semakin optimis bahwa swasembadapangan dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan.
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, juga memberikan apresiasi terhadapkeberhasilan panen raya jagung kali ini. Ia menekankan bahwa panen raya bukansekadar acara seremonial, melainkan langkah strategis untuk memastikanketahanan pangan nasional. Capaian ini, menurutnya, akan membantu menjagakestabilan harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Ketersediaanpangan terjaga dengan baik, masyarakat akan merasa aman dan tenang, sementarapetani akan semakin sejahtera.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri siap mendukungpenuh program swasembada pangan dengan memperkuat infrastrukturpenyimpanan hasil panen. Polri telah membangun 18 gudang di 12 provinsi dengankapasitas total 800.000 ton, yang diharapkan dapat mengoptimalkan penyerapanjagung oleh Bulog dan menjaga harga tetap stabil sesuai dengan harga acuan. Polriberperan aktif dalam memperkuat ekosistem pertanian jagung dengan mendukungpembentukan koperasi yang dapat menghubungkan petani langsung dengan pasar, sehingga rantai distribusi menjadi lebih efisien dan harga tetap stabil.
Lebih lanjut, Polri telah mencanangkan program koperasi merah putih yang tersebardi seluruh wilayah Indonesia untuk memfasilitasi petani. Dalam sistem ini, koperasiberfungsi untuk memotong rantai tengkulak yang seringkali merugikan petani. Dengan koperasi, diharapkan petani dapat mendapatkan harga yang lebih baik dan stabil, serta meningkatkan akses mereka terhadap pasar yang lebih luas.
Data dari Kementan menunjukkan bahwa produksi jagung nasional sepanjangJanuari hingga Agustus 2025 telah mencapai 11,18 juta ton, yang menjadi sinyalpositif bagi ketahanan pangan Indonesia. Selain jagung, sektor padi...