Inilah 3 Bahaya Jika Kebanyakan Tidur saat Berpuasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tidur saat berpuasa itu memang merupakan ibadah. Tapi bukan berarti kalian bisa tidur sepanjang hari selama puasa.

Pastinya waktu tidur kalian jadi berubah karena jam tidur terpotong oleh sahur dan bahkan tidak dianjurkan juga untuk tidur lagi setelahnya. Akibatnya rasa kantuk akan menyerang pada saat siang hari.

Tapi ternyata, perlu diketahui juga bahwa kebanyakan tidur saat puasa justru malah bisa memicu berbagai masalah kesehatan lho. Tubuh yang seharusnya aktif jadi lemas.

Sehingga organ-organ dalam tubuh kita berhenti bekerja karena terlalu lama beristirahat.

Nah, berikut tiga gejala bahaya jikalau kita kebanyakan tidur saat menjalankan ibadah puasa.

  • Tubuh semakin lemas

Tubuh akan semakin mudah lelah dan lemas jika tidur kita terlalu berlebihan. Tak hanya itu, kalian juga akan merasa semakin cepat haus dan lapar ketika bangun dari tidur.

  • Memicu penambahan berat badan

Ternyata, terlalu banyak tidur bisa meningkatkan risiko terjadinya peningkatan berat badan, sakit kepala, sakit punggung, hingga masalah kardiovaskular.

Secara khusus, wanita yang tidur lebih dari 10 jam memiliki risiko mengidap sindrom metabolic. Sedangkan pria bisa berisiko terjadinya peningkatan kadar trigliserida yang memicu hipertensi.

  • Meningkatkan risiko depresi

Biasanya risiko ini rentan mengalami depresi atau masalah mental seperti bipolar pada orang-orang yang mengalami depresi. Tak hanya itu, tidur yang terlalu lama juga bisa mengakibatkan munculnya masalah memori dan gangguan kecemasan berlebihan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini